webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Pak Retno mulai percaya

Ceklek... Ceklek...

Suara kunci pintu, Bu Odah kemudian tersenyum pada Dila dan Mesi mempersilahkan mereka berdua untuk masuk. Mesi melangkah terlebih dulu, matanya menyeka seluruh ruangan kos itu.

Bayangan canda tawa, juga Kirana yang hobi tengkurap sambil membaca buku terpampang jelas di pelupuk matanya. Tangan Mesi menjangkau figura foto yang ada di atas meja, terdapat foto mereka bertiga di sana. Air mata Dila dan Mesi tak dapat terbendung lagi.

"Bertahanlah kawan, kami akan berusaha menemukanmu. Bertahanlah" ucap Mesi dengan nada yang tegar, kemudian ia bergegas menuju depan lemari dan mengambil salah satu baju favorit Kirana.

"Dila, kita ambil ini saja" ucap Mesi sambil menunjukkan baju itu.

Dila mengusap air matanya kemudian mengangguk. "Bu Odah, terimakasih. Doakan kami supaya berhasil menemukan Kirana" ucap Mesi dengan penuh keyakinan.

"Iya nak, pasti akan ibu doakan" jawab Bu Odah disertai senyuman lembut.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com