webnovel

35. Ingin Tahu

Altea berada di dalam kamarnya, dia masih merasa sedih dengan apa yang sudah terjadi dengan Leticia serta putri kecilnya. Dia tidak mengira jika ada orang yang tega membunuh seorang wanita dan juga anak kecil.

"Apa benar Renzo Sinatra adalah orang yang ada di balik kematian, Leticia?" tanya Altea sembari menatap dirinya di depan cermin.

Dia berjalan menuju sebuah meja dan mengambil ponselnya yang berdering, dia melihat nomor yang tertera di layar ponsel. Altea langsung mengangkat teleponnya dan dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di seberang telepon.

"Jaga dia untukku dan aku tidak bisa menghubungimu lagi karena aku tidak ingin ada yang tahu jika aku masih hidup. Aku juga tidak ingin jika saudariku dalam bahaya karena diriku," Altea berkata pada orang yang ada di seberang telepon.

Orang yang ada di seberang telepon pun mengatakan jika hari ini adalah hari terakhir dirinya akan menghubungi Altea. Dia juga mengatakan jika dia akan menjaga Clarinda hingga bisa berjalan kembali dan bisa menjaga dirinya sendiri.

Setelah mengatakan apa yang ingin disampaikan orang itu pun langsung memutuskan sambungan teleponnya. Altea terdiam sejenak dan dia kembali teringat dengan Clarinda, dia berharap jika sang kakak bisa kembali seperti dulu sehingga bisa melindungi diri sendiri. Terdengar suara ketukan pintu dan dia pun berjalan mendekat ke arah pintu, dia membuka pintu kamarnya dan melihat seorang wanita yang merupakan pelayan yang ada di rumahnya.

"Ada apa?" tanya Altea pada sang pelayan wanita yang sudah ada di depannya.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda," jawab sang pelayan.

"Siapa dia?" Altea kembali bertanya pada sang pelayan.

Sang pelayan mengatakan jika dia belum pernah bertemu dengan orang itu tetapi dia yakin jika yang ingin bertemu adalah orang yang penting. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh pelayan itu Altea menganggukkan kepalanya dan dia berjalan menuju ruangan di mana orang itu berada.

Altea melihat seorang pria yang tengah duduk di atas sofa, dia terus berjalan dan akhirnya menghentikan langkahnya. Pria itu pun melihat wanita yang ingin ditemuinya dan dia pun langsung mengatakan apa yang ingin disampaikan olehnya.

"Katakan pada tuanmu itu … aku akan menemuinya dan menagih hutang padanya," Altea berkata pada pria itu dengan nada datar.

"Apa tuanku memiliki hutang? Hutang apa jika boleh aku tahu dan aku akan membayarkannya," Pria itu bertanya pada Altea sebab dia tidak tahu jika sang tuan memiliki hutang.

Pria itu masih menatap Altea dan tidak percaya jika sang tuan memiliki hutang pada wanita yang ada di hadapannya itu. Sebab sang tuan memiliki banyak uang dan juga sedari dulu tidak pernah kekurangan uang atau apa pun.

"Katakan saja pada tuanmu itu dan bersiaplah untuk menyambut kedatanganku," Altea kembali bertkata pada pria itu.

Setelah mengatakan itu Altea beranjak dan berjalan meninggalkan pria itu dan dia tidak peduli dengan rasa penasaran pria itu. Di dalam benak Altea berkata jika dirinya akan membalas semua hal yang sudah dilakukan oleh orang yang sudah membunuh Leticia.

Pria itu pun beranjak dan berjalan ke luar dari rumah Altea dengan rasa ingin tahu yang begitu besar. Dia pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumah Altea, dia akan mengatakan semua hal yang dikatakan oleh Altea pada sang tuan.

Altea berdiri di balkon dan dia tersenyum karena akhirnya dia akan bertemu dengan pria yang bernama Renzo Sinatra. Dia ingin meihat dengan kedua matanya sendiri pria yang sudah membunuh Leticia dan putri kecilnya yang sama sekali tidak berdosa.

Ponselnya berdering, dia membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju sebuah meja kecil yang ada di balkon. Dia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya, Altea mengerutkan dahinya karena dia tidak mengenal nomor yang tertera di layar ponselnya.

Dia merasa ragu apakah harus mengangkatnya atau mengabaikannya tetapi ponsel itu terus saja berdering. Altea berpikir mungkin ada seseorang yang memerlukan bantuannya atau bisa jadi orang yang menghubunginya ada katannya dengan saudarinya.

"Halo,"