webnovel

13. Keyakinan

"Kau sudah bangun?" tanya seorang anak kecil pada seorang wanita yang sedang terbaring di atas ranjang.

Wanita itu masih terlihat sangat lemah dan dia pun melihat sekeliling ruangan dan di sama sekali tidak mengenal ruangan itu. Dia pun akhirnya menatap anak kecil yang ada di sampingnya dan dia terus menatap anak kecil itu seraya ingin bertanya pada anak kecil itu.

"Di mana aku?" tanya wanita itu dengan nada lemah pada anak kecil yang saat ini sudah ada di dekatnya.

"Kau ada di rumahku," jawab seseorang yang baru saja masuk ke dalam.

Orang itu berjalan mendekat sembari tersenyum, dia merasa senang akhirnya wanita yang sudah dia selamatkan terbangun. Sebenarnya dia sudah tidak memiliki harapan atas wanita yang masih terbaring lemah di atas ranjang untuk terbangun karena lukanya begitu cukup parah.

Namun, dia masih berusaha untuk melakukan pengobatan tradisional yang dia kuasai dan pelajari dari kedua orang tuanya. Dia pun menghentikan langkahnya setelah berada di dekat wanita yang masih saja melihatnya dengan penuh tanya.

"Sayang, ayahmu memanggilmu dan dia memerlukan bantuan," ucap orang itu yang tidak lain adalah ibu dari anak kecil yang sedari tadi menunggui wanita yang sedang terbaring di atas ranjang.

Anak kecil itu pun menganggukkan kepalanya dan dia tersenyum terlebih dahulu kepada wanita yang baru tersadar itu. Setelah itu dia membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan kamar dan langsung menuju sang ayah yang memerlukan bantuannya.

"Aku senang kau bisa terbangun dari semua yang telah terjadi kepadamu," wanita itu kembali berkata dengan memeriksa beberapa luka yang ada di lengan.

"Siapa kau dan mengapa kau membantuku?" tanya wanita yang tubuhnya penuh dengan luka itu pada wanita yang sedang melihat semua lukanya.

"Altea, kau memang tidak akan pernah tahu siapa aku. Namun, yang pasti kau harus tetap hidup sebelum misimu sukses," Wanita itu berkata dengan tenang.

Altea menatap kembali menatap wanita itu karena tahu siapa namanya, dia ingin tahu juga dari mana wanita itu tahu tentang namanya. Dia pun akhirnya bertanya padanya mengapa tahu tentang namanya.

Semua rasa ingin tahu yang ada di dalam benaknya begitu besar dan dia masih belum mendengar jawaban dari wanita yang baru saja selesai memeriksa semua luka yang ada di tubuhnya. Dia terus menatap dan kembali bertanya pada wanita itu.

"Aku seseorang yang mengenal ibumu," jawab wanita itu sembari duduk.

"Ibuku? Dari mana kau mengenal ibuku? Bukankah ibuku sudah tewas sejak aku masih kecil dan kau tampak berumur seperti di atas kakakku," Altea kembali bertanya pada wanita itu sebab dia merasa tidak mungkin dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu padanya.

Wanita itu terdiam dan menatap Altea, dia tahu jika wanita muda yang ada di depannya itu tidak akan percaya dengan apa yang dikatakan olehnya. Dia pun berpikir apakah sudah saatnya untuk dirinya menunjukkan wajah yang sebenarnya.

Sudah bertahun-tahun lamanya dia tidak pernah menunjukkan wajahnya itu, dia merasa jika wajahnya itu akan membuat orang-orang yang ada di sisinya dalam bahaya. Dia kembali teringat masa lalu dan semua hal yang ada di dekatnya selalu saja menderita atas tewas di tangan orang-orang yang menginginkannya mati.

"Akan aku perlihatkan padamu dan menceritakan semuanya," Wanita itu berkata pada Altea dan dia beranjak lalu berjalan menuju pintu dan menguncinya.

Setelah mengunci pintu kamar, dia berbalik dan berjalan kembali mendekat pada Altea sembari perlahan tangannya menyentuh wajah. Dia perlahan melepaskan sebuah kulit yang selalu menempel di wajahnya dan dia pun akhirnya melepaskan topeng yang selama bertahun-tahun dikenakan olehnya.

Altea hanya melihat wanita itu melepaskan topeng dan sekarang wanita itu duduk di sampingnya. Tanpa banyak bicara lagi wanita itu pun langsung menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan kedua orang tua Altea.

Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakan karena semua itu adalah rahasia yang harus dia pegang hingga dirinya mati. Karena dia sudah berjanji pada ibunya Altea untuk tidak mengatakan semua itu.

"Kau tahu Altea mungkin jika tidak ada ibumu aku sudah mati dalam kecelakaan itu," Wanita itu kembali berkata dan menatap wanita muda yang sangat persis dengan wanita yang suda menyelamatkannya yang tidak lain adalah ibunya Altea.

"Aku tidak tahu apakah yang kau katakan semua ini benar atau tidak karena aku yakin semua yang kau katakan belum semuanya," sambung Altea setelah mendengar apa yang dikatakan oleh wanita itu.

Wanita itu tersenyum lalu berkata, "Kau memang sama persis dengan ibumu dan aku juga sangat merindukannya."

Terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat dan wanita itu pun bergegas melihat ke arah cermin lalu dia kembali memasang topeng itu ke wajahnya. Dia begitu cepat merapikan semuanya dan terlihat sudah sangat lihai. Wanita itu pun sudah selesai menempelkan kembali topengnya.

Dia beranjak lalu berjalan mendekat ke arah pintu karena sudah ada yang mengetuknya, dia pun membuka pintu kamar dan melihat siapa yang datang. Meski dirinya sudah tahu siapa orang yang sudah mengetuk pintu itu karena dia sudah mengenal dengan pasti suara derap langkah kaki itu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya seorang pria yang ada di balik pintu.

"Kau ingin melihatnya?" Wanita itu balik bertanya pada pria yang ada di depannya sembari tersenyum.

Pria itu mengangguk karena dia ingin melihat wanita muda yang sudah diselamatkan olehnya serta istrinya itu. Dia berjalan masuk ke dalam kamar sembari melihat ke arah Altea, dia menatapnya dengan saksama dan dia pun sekilas seperti melihat wanita yang pernah menyelamatkannya dulu.

"Kau mirip dengannya dan sungguh tidak bisa dielakkan lagi," Pria itu berkata setelah dia berada di dekat Altea.

"Apa kalian berdua memang sudah pernah bertemu dengan ibuku?" tanya Altea pada pria yang baru saja mengatakan jika dirinya mirip dengan seseorang.

"Kau pasti sudah mendengar cerita istriku bukan? Kalau kau sudah mendengarnya maka semua itu adalah kebenarannya," jawab pria itu.

Pria itu pun mengatakan pada Altea untuk menyembuhkan semua lukanya dan setelah itu harus segera pergi dari rumahnya. Sebab semua itu harus dilakukan oleh Altea dan dia menginginkan Altea untuk menemukan siapa saja orang yang sudah bekerja sama untuk menghabisi kedua orang tua Altea.

"Alex, apakah kau yakin dengan apa yang kau katakan itu?" tanya wanita yang sedari tadi mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu.

"Samantha, aku yakin dengan apa yang aku katakan pada gadis ini," jawab Alex sembari melihat ke arah Altea.

Alex yakin jika Altea bisa menguak semua hal yang ada kaitannya dengan kematian wanita yang sudah menyelamatkan dirinya. Dia bisa melihat itu dengan jelas dari aura yang terpancar di dalam tubuh Altea.