webnovel

Merasa malu

Sementara itu di Indonesia, Nyonya Indah beberapa hari ini agak uring-uringan karena Sabda sejak sampai di Korea hanya memberi kabar mereka sekali saja. Selebihnya dia tidak pernah menelepon sama sekali. Pak Karta melihat istrinya seperti itu menjadi geli karena dia merasa sikap sitrinya menjadi kekanak-kanakan sekarang ini. "Mama kenapa sih seperti ayam mau bertelur saja." Goda Pak Karta yang malah membuat Nyonya Indah semakin kesal.

"Papa apaan sih, itu anakmu bagaimana sih Pa! Kenapa dia jarang sekali mengirim kabar kepada kita? apa yang sebenarnya mereka lakukan sih disana, kalau terjadi apa-apa bagaimana, Pa?" tanya Nyonya Indah pada suaminya yang kini tersenyum. "Mama sebaiknya hilangkanlah prasangka burukmu itu terhadap putra kita sendiri. Kalau Papa yakin Sabda dan Syifa tidak akan berbuat macam-macam. Mereka tidak memiliki banyak waktu jadi Papa yakin kalau saat ini mereka sangat sibuk." Ucap Pak Karta menjelaskan kepada istrinya yang menganggukkan kepalanya pada akhirnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com