webnovel

saitama in the one piece world!

Penulis: _ENDERMAN_
Martial Arts
Sedang berlangsung · 20.7K Dilihat
  • 1 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG

What is saitama in the one piece world!

Baca novel saitama in the one piece world! yang ditulis oleh penulis _ENDERMAN_ yang diterbitkan di WebNovel. #WARNING# BLOOD AND GOREINTENSE VIOLENCESTRONG LANGUAGESSTRONG GRAPHICSETC...this is not mine it is owned by the creator of lucci85 he makes awesome comics about Saitama being in the one-piece world h...

Ringkasan

#WARNING# BLOOD AND GORE INTENSE VIOLENCE STRONG LANGUAGES STRONG GRAPHICS ETC... this is not mine it is owned by the creator of lucci85 he makes awesome comics about Saitama being in the one-piece world here's the link here trust me his level of artwork is on the same level as the artist of opm and op and its very detailed to the style is the same not much change except the story which is good the plot itself was amazing oh yeah this is the link https://www.reddit.com/r/OnePunchMan/comments/ie0326/saitama_in_the_one_piece_world_part_1_enter/ I don't own any of the characters and other shows that are in the story it is owned by their respective owners. you guys should read the first part of the course and oh yeah I ask the artist if it's ok for me to make a novel of it so I can spread his artwork. also this is not related to my broken limiter novel its different

tagar
8 tagar
Anda Mungkin Juga Menyukai

cinta penawar duka

pada akhirnya apa yang kita sembunyikan akan terbongkar juga, seperti apapun kita berusaha menutupi, menyembunyikan bahkan berbohong tentang sesuatu hal yang membuat sesorang mencurigai kita pasti akan terungkap dengan sendirinya. sama seperti lala pada saat akan berusaha, menjatuhkan teman adalah langkah awal menuju pada penyesalan dan sakit hati yang mendalam. steven yang akhirnya tahu maksud buruk dari lala beranjak bangun dari tempat duduknya tanpa setahu mereka, steven melihat kanan kiri memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang melewati meja lala tadi dan pikir steven aman lantas dia menukarkan minuman sari dengan lala. setelah itu steven dengan gaya yang nyentrik saat itu masa bodoh dengan kelakuannya yang menurut dia bagus dan tersenyum, dengan langkah yang santai dan senyum-senyum sambil berjalan meninggalkan ruangan diskotek. tak berapa lama kemudian sari, aryan, dan lala berjalan melintasi para pengunjung dan memapah sari yang kakinya sedang keseleo, tersaruk langkah kaki sari sebab rasa ngilu masih dirasakannya. "masih sakit?" tanya lala. "sudah berkurang" mereka duduk mengelilingi meja seperti tadi lalu lala memberi minum kepada sari dan aryan untuk mengajak tos bersama. "kita rayakan malam persahabatan kita ini  semoga kekal abadi dan tidak ada yang namanya musuh dalam selimut" ujar lala sambil meneguk minumannya sampai habis begitu pula dengan sari dan aryan yang tanpa mencurigai minuman apa yang sedang mereka minum barusan. "seharusnya bukan begitu semboyan kita" sergah aryan. "terus, apa dong?" "begini bunyi semboyannya, hmm semoga antara lala dan aryan menjadi pasangan merpati yang rukun dan bahagia selamanya" kata aryan sambil tertawa " ahhhh, kamu ada-ada aja" gerutu lala manja. sari cuma tersenyum memperhatikan aryan dan lala yang berada didepannya didalam hatinya turut mendoakan seperti apa yang diinginkan lelaki itu , dan semoga saja sama dengan anita yang akan menaruh perasaannya kepada aryan, seperti apa yang dialami aryan juga  sebab sari tahu kalau aryan sudah menaruh hati kepada lala. "kalau kakimu masih sakit sebaiknya kita tidak usah pulang dulu sar, kita nginap saja dihotel aku juga lagi malas pulang ke kemah begitukan baiknya yan?" kata lala yang sudah mulai teler ditempat duduknya dan pikirannya sudah mulai kosong dan melayang-layang. aryan hanya mengangguk sama seperti lala, aryan juga merasakan melayang-layang,kepalanya sakit dan sebentar lagi akan tumbang. "tapi la, aku takut armin akan mencari kita" sahut sari dengan perasaan  gelisah apalagi dilihatnya lala sudah semakin lesu,matanya tambah sayu. "tenang, mala tenang semua itu bisa diatur" balas lala asal mengucap saja, lalu gadis itu merebahkan kepalanya dibahu aryan. "aryan..aku ingin tidur..," desah lala. "nanti saja" ucap aryan melihat aneh tingkah lala. "sekarang aryan, sekarang.." ucap lala keras. "bagaimana dengan mala,laa?" "terserah dia mau ikut atau tidak" suara lala tambah melemah  dan dalam keadaan yang setengah sadar  dia mencoba mengontrol dirinya, namun reaksi obat perangsang itu sangat dasyat bagi tubunya  dan obat tidur itu dapat melemahkan benaknya bahkan sarafnya tidak segampang dia bangun untuk dituruti, untuk sesaat dia merasa jiwanya terombang-ambing dan sentuhan-sentuhan jari tangan aryan yang pada saat memegang pergelangan tangannya dengan mudah membakar pijar-pijar nafsu birahi dalam tubuhnya. "mala, kau tunggu di sini sebentar ya?" kata aryan kepada sari. "kau mau kemana?" "mengantar lala kehotel dulu atau kau mau sekalian ikut?" "aku takut sendirian disini" keluh sari. "ayo ikut saja mala, ayo...,"ajak lala sudah tak sabr lagi. " ngak deh aku mau pulang saja" sari berdiri lalu berjalan deluan meninggalkan ruang diskotik itu, perasaannya jadi kesal karena lala cuma mementingkan kesenangannya sendiri. pada saat sari berdiri tadi aryan memperhatikan wajah sari yang sedang menahan amarah terhadap lala. "sari, tunggu!" teriak aryan tapi sari bejalan dan tidak peduli denngan aryan.

Riany_Silalahi · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
28 Chs

Defeated Ampudia

While the ambiguous brightness made the weak visions dull, the sleepers found hope in the meaningless. And with the neon lights rising in the background, Midoriya Izuku just stared at his visionary reflection of the mirrors and windows, the shrunken and expatriate glasses, made of muddy sand by the unbearable. The prose was attached to the poetic will and the feelings forced its own expression, while the unreal or real events continued to prevent the discernment of the infinite black hole, hidden by an isolated pit of boulders. The vision made it impossible to mend the void, and through this, Deku expressed himself to the non-existent invisible. Loving would hurt and bring bitter feelings, these inexplicable to the deceased at a thousand feet, who carried weight confused by rare coins, but which would only be red for the colorblind. Could you decipher the weak expressions hidden by puzzles behind dirty words? Or he would just get sick like the other thousands, shown by hidden numbers, and isolated from the unreal version of his mind, certainly sane. I could only hide my grief, but the naturals would always come back in search of payment. Decipher the indecipherable and then live in peace in a grave, content like the abandoned dogs in the cemetery, happy for the unhappy and happy with the sudden news of words and sensations. Seek the immeasurable and you will be rewarded by the affection of hungry children, as most would wish. Strong colors rain in the eyes, and the wet can be morbid to the geniuses, like a game of chess faced by giants. Look for your own solitary path, since in the end we would all be alone to wait for you in comfortable arms, waiting anxiously for the bleach of pleasure multiplied by numbers overlaid by the video keys without manuals, with numb pains in ventilated hands. Games composed of sulfuric acids relieved spirits eager for lucid dreams. Come, my son, and fly through the air without gravity, beside all your business partners. Just don't go to the defendant Ampudia.

Izucchin · Komik
Peringkat tidak cukup
1 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan

DUKUNG

empty img

segera hadir

Lebih lanjut tentang buku ini

Lapor