webnovel

RELUNG PALING PALUNG

Penulis: sylvani_vani
Sejarah
Sedang berlangsung · 27.9K Dilihat
  • 8 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

tidak ada yang menginginkan kehilangan selain takdir yang berbicara. Adiwitya Anantavirya atau yang sering disapa witya, gadis 23 tahun seorang editor yang harus menghadapi dunianya sendiri, berusaha untuk jadi dewasa tetapi harus dipatahkan berkali-kali oleh sekitarnya. ketika ia mulai jatuh cinta kepada seorang masinis bernama Anarghya atau yang kerap di sapa Ghya, ia jatuh terlalu jauh dan tak tahu bagaimana caranya untuk bangkit. temannya seorang dokter berketurunan minang Mohammad Nadir, yang juga siap mencintai Witya dengan penuh harus mengubur dalam-dalam semuanya. kisah yang bukan hanya tentang percintaan, tapi juga perbedaan prinsip serta pendewasaan yang akan membawa mereka ke dalam situasi yang tidak terduga. akankah mereka siap?

tagar
3 tagar
Chapter 1PUKUL 5 SORE

Deru kuda besi berbunyi lagi, dengan perasaan tak menentu rasanya tak sabar untuk turun. Lalu beberapa menit kemudian semua berhenti. Gadis berambut panjang ikal memakai kemeja coklat dengan celana cream serta sepatu yang senada dengan kemeja, melangkahkan kakinya keluar dari pintu kereta, dengan sabar dan antri ia terus mencoba keluar karena pada saat itu ada banyak penumpang yang berasal dari luar kota. Ia sangat gelisah dan lagi-lagi melihat jam tangan. Ia menghela nafas sejenak, ia telah melewati 2 kali perayaan hari raya idul fitri tanpa menginjakkan kaki di kota wali ini. Dan kini, ia kembali.

Ada sesuatu yang ingin ia tumpahkan begitu ia sampai, kepada seseorang yang telah menjadi kepercayaannya sejak SMK. Sambil sedikit menunggunya, ia bersiap memakai earphone dan duduk dibangku tunggu penumpang dengan memutar music kesukaannya. Terkadang ia tertawa kecil mengingat masa-masa mereka bersama di sekolah menengah kejuruan dulu.

"Wityaaaa..hai hai"

Sapaan itu terdengar dan melambaikan tangan. Bersemangat menghampiri gadis itu. Ya, gadis itu bernama Adiwitya Anantavirya atau kerap disapa Witya. Pekerjaannya sebagai editor di Jakarta memaksanya untuk jarang pulang ke kampung halaman. Bukannya ia tak mau berkarir di Cirebon, ia hanya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tawaran pekerjaan yang ia impikan sedari masa kuliah yaitu menjadi seorang editor professional.

" lama banget siiiiiih... sampai playlist laguku udah ku putar semua nih". " ampuuun iya maafkaan Witya wit wit hahahaha" tangan itu membelai rambut Witya seraya meminta maaf karena telah membuat Witya menunggu lama. Kerinduan hadir diantara mereka dan temu menjadi balasannya. Sahabat Witya, yang juga seorang masinis bernama Anarghya yang biasa dipanggil Ghya, menjadi tempat Witya mencurahkan segalanya dari perihal keluarganya hingga hal kecil seperti ketika Witya tertidur naik beca dari Jl. Tuparev menuju apotek kejaksan sampai dilihat semua orang. Receh memang, tapi membuat Witya malu dan tak lagi-lagi naik beca. Ghya menjadi sahabat Witya sejak Masa Orientasi Siswa ( MOS ) di SMKN 1 Kedawung . Ghya terkenal tampan dan tegas, tapi kalau urusan pelajaran dia paling malas. Pertama bertemu Witya ketika mereka sama-sama dihukum akibat tali sepatu yang tidak sesuai. Dari situ mereka saling membantu dan berbincang-bincang tentang segala hal. Ketika itu Ghya mengambil jurusan Multimedia sedangkan Witya mengambil jurusan Adminstrasi Perkantoran.

"ghyaaaaaa, aku cape gy..sumpah cape banget. Lemes rasanya" " kenapa lagi hah? Udahlah ku ajak kau makan dulu..mau makan apa?". " aku kangen nasi jamblang gy" " okeeee gaass cuy". Ghya dan Witya pun pergi menuju warung nasi jamblang dekat stasiun. Seperti biasa, Witya memesan perkedel dan tahu basah lalu tambah sambal 2 bungkus serta minum teh tawar hangat. Sementara Ghya memesan paru, tempe, telur puyuh dan yang pasti sambal 2 bungkus juga serta teh manis hangat. " Gy, apa aku mending berhenti jadi editor aja ya?" Kata Witya membuka pembicaraan. Ghya tersedak. Kaget mendengarnya. " Wit kamu serius? Ada apa sih? Please deh Wit, ini bukan Witya yang aku kenal lho". "aku cuma cape bertahan sendirian Gy. Karirku memang sukses, tapi tidak dengan kisah cintaku". Ghya mulai paham apa yang dirasakan sahabatnya.

Witya dikenal sebagai siswa terpintar satu sekolah bahkan ia diterima di Unsoed program studi S1 Sastra Indonesia melalui jalur beasiswa bidik misi yang diberikan oleh pemerintah. Ia mampu menyelesaikan pendidikan S1 dengan IPK 3,90 dan menyandang predikat Cum laude. Tetapi dimana ada kelebihan disitu pun pasti ada kekurangannya, seperti Witya yang beberapa kali gagal menjalin hubungan dengan seseorang. Ghya sampai tak mengerti apa yang kurang dari Witya sehingga ia selalu gagal soal percintaan. " Wit, aku tahu ini bukan yang pertama. Tapi bukan berarti kamu nyerah dan ngorbanin karir kamu. Inget Wit, yang kerja keras dan bangun untuk bangkit mengejar mimpi adalah diri kamu sendiri bukan dia. Dia hanya datang disaat kamu sudah berhasil dan kini ia pergi seenaknya begitu saja. Tak ada hak untuk merusak hidupmu seperti ini Wit" " bahkan belum sempat aku miliki Gy". Ghya sudah menganggap Witya seperti adiknya sendiri, mereka berbeda 2 tahun. " sudah Wiiit makan nasi jamblang yang banyak, kau boleh nambah sepuasnyaaa kalau perlu daun jatinya kau makan sekalian hahaha" " apaan sih gyyyy haha".

Selepas makan mereka balik ke stasiun karena ghya harus absen sebelum pulang. " Gy maaf ya aku ganggu terus waktu kamu ". " tenang kali Wit tadi aslinya memang sudah waktunya pulang Cuma belum sempat absen aja karena buru-buru nyamperin tuan putri Witya yang ngambek nunggu kelamaan hihihi " . " huuu Ghya jelek".

Ghya mengantar Witya pulang dari Stasiun Kejaksan menuju daerah Cideng, Kedawung. " Gy jangan langsung pulang yaaaa... kamu gamau denger cerita lengkapku? ". " iya deh ku ajak keliling-keliling dulu. Kau sakit hati karena siapa? " . " di Jakarta, aku sempat dekat dengan pengacara namanya Dika. Dia baik Gy, dia ngerti banget aku. Kami saling mengenal dan sangaaat dekat sampai aku tahu cerita-cerita tentang keluarganya. Aku mulai nyaman Gy, aku mulai sayang walaupun belum ada kejelasan apa-apa dari dia. Aku deket sama dia kurang lebih 3 bulan tapi aku senyaman itu, bayangin gyyy bayangin. Tiba-tiba dia datang Gy nyamperin aku ngasih buku favorit aku, awalnya aku seneng dong , namanya juga dikasih hadiah kan. Lalu dia buka pembicaraan ".

Witya menarik napas sejenak. Seperti akan menceritakan bagian terberatnya.

" dia bilang dia engga bisa terusin ini. Dia merasa bahwa semuanya akan sia-sia bila diteruskan. Dia menyerah sebelum memulai Gy, mulai terasa sakit hati aku. Lalu dia bilang bahwa dia engga bisa nemuin aku lagi, engga bisa ada disamping aku lagi. Dan kamu tahu? Ternyata dia mau nikah Gy, sama mantannya sendiri. Maksud aku, kalau memang dia sedari awal mencintai orang lain harusnya tidak memberi aku harapan kan Gy, iya engga sih? ". Witya mulai meneteskan air mata yang sudah dibendungnya sedari tadi. Witya merasakan lukanya sekali lagi. Usai sebelum memiliki. Sudah terlanjur nyaman tetapi susah lari dari bayang perasaan kepadanya.

" Hei, kamu cantik, kamu hebat, kamu pintar, kamu mandiri. Kamu adalah wanitaku yang paling kuat Wit." Ghya menepikan mobilnya sejenak. Ghya memegang wajah Witya " Wit, dengerin Ghya ya. Udah sampai sini aja sedihnya Witya soal cinta, besok-besok Witya harus senyum dan bahagia lagi. Sayang Wit air matanya untuk seseorang yang sama sekali engga mencintai kamu dengan utuh. Udah ya Wit, ada aku kok.. Anarghya yang akan ngejaga kamu gimanapun keadaan kamu" " Gyyyyyyyy" isak tangis Witya semakin keras dan langsung memeluk Ghya.

Tetapi kali ini berbeda, ada nyaman lain yang Witya rasakan, seperti lebih dari seorang sahabat. Tidak tidak. Ini tidak boleh terjadi. Witya dan Ghya adalah sahabat dekat yang sangat erat. Mungkin ini karena Witya sedang sedih saja. Witya melepaskan pelukannya. " Gy ke pantai yuk pengen liat senja " " ih kamu anak indie sekarang? " " ndasmuuu..ayo ah gaas ga pake lama" . " berasa supir pribadi kamu ini mah yaaa". Witya hanya tertawa keras mendengarnya.

Perjalanan kurang lebih 15 menit, akhirnya mereka sampai di Pantai Kejawanan. Banyak yang mengunjungi pantai ini dari anak-anak hingga orang dewasa dikarenakan biaya masuk yang sangat murah yaitu hanya dengan Rp 5000, saja. Penjual jajanan pun tak mau kalah meramaikan pantai ini. Perahu-perahu nelayan yang bersandar di tepi pantai, ada pula yang masih berlayar demi mencari barangkali masih ada sisa rezeki yang diberi Tuhan hari ini. Pasangan muda-mudi memadu kasih dipinggir pantai dan menyantap jajanan-jajanan yang ada disini. Semua tampak menikmati dengan bahagianya, tapi tidak dengan Witya yang masih dirundung sedih. " Udah ah Wit sedihnya, ini makan cilok kesukaan kamu. Nih kubelikan banyaaaak sekali sampai nanti kau bertelur keluarnya cilok " " heh Ghya paraaah haha".

" Gyyy"

"hmmmm"

" makasih ya gy"

"Untuk?"

" semuanya Gy, kamu benar-benar orang yang dikirim Tuhan untuk mendampingi apapun keadaan Witya. Aku beruntung ya Gy"

" iyalah kamu beruntung dapet sahabat kayak aku, langka dan terpercaya hahaha". Untuk pertama kalinya, Witya teduh melihat senyum Ghya. Ia merasa ingin tenggelam selama-lamanya dalam senyum Ghya. Tapi ia sadar, ada sekat yang membuat mereka tak bisa terikat. Senja pukul 5 sore benar- benar menenangkan Witya, ada senyum yang menjadi pelipurnya dikala sedih memaksanya untuk jatuh sedalam-dalamnya.

Anda Mungkin Juga Menyukai

DOSA BESAR ALMIRA

*VOLUME 1 : ALMIRA, ALVIN, REVAN Almira Zahara Gadis yang dibanggakan keluarganya , suatu ketika dia harus salah jalan karena kekhilafan melakukan hubungan terlarang dengan Alvin Pratama Handoko. Namun rupanya takdir tidak mengijinkan mereka menikah pada awalnya. Hingga Almira harus dijodohkan oleh kakaknya dengan laki-laki bernama Revano Adiwijaya. Revan sangat mencintai Almira hingga pada malam pertama Revan mengetahui kalau Almira sudah tidak lagi suci. Revan yang merasa dibohongi menjadi sangat membenci Almira. Dia ibarat mendapat barang second. "Almira udah g virgin lagi ternyata Der, " Deril kaget sampai terbatuk batuk menatap Revan. "Serius lo Van?" "Iya gue serius, tahu gitu gue g jadi nikah aja sama tu cewek. Gila aja kali gue dapat barang second." Hidup Almira sangat menderita karena diabaikan oleh suaminya sendiri. Suatu hari takdir mempertemukan kembali Almira dan Alvin. "Buah manggis buah kedondong, cewek manis senyumin abang donk!" Pantun Alvin yang jenaka membuat Almira tak bisa menahan senyumnya. Alvin memang dari dulu selalu punya cara untuk membuat Almira tersenyum. Apakah yang terjadi dalam rumah Almira dan Revan? Apakah takdir akan mempersatukan Almira dan Alvin? Ataukah Almira tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Revan? Ikuti kisahnya di DBA VOL.1 Di Novel ini kita akan belajar tentang Islam yang begitu indah. Tidak hanya percintaan tetapi tentang parenting, hubungan suami istri, hubungan antar keluarga, dan juga dengan orang-orang di sekitar kita. VOLUME 2 potret anak muda yang berprestasi dan memilih menikah muda dari pada pacaran. Gadis manis dengan rambut panjang sebahu itu meringkuk didalam selimut dengan kondisi yang memprihatinkan dan menangis sesenggukan. sang pemuda yang merupakan rivalnya di sekolah duduk di tepi ranjang membelakanginya. Pemuda yang bertelanjang dada namun masih mengenakan celana abu-abunya itu mendekatinya dan memperlihatkan foto yang ada diponselnya. gadis itu mendongak dan tak percaya dengan yang dia lihat diponsel itu. "gimana lo mau kan mengundurkan diri jadi ketua OSIS?kalo ga mau foto ini bakal nyebar ke seluruh siswa disekolah..lo siap kehilangan reputasi lo?" "Brengsek kamu Ka". VOLUME 3 (ARSYILA,ERNEST, MARVEL) Terkadang pendapat orangtua tidak selamanya benar. Disini kita belajar untuk mengkomunikasikan segala sesuatu dalam keluarga. Syila dijodohkan dengan Marvel namun hatinya hanya untuk Ernest. Yang usianya 10th lebih tua darinya. Kedua orangtuanya menentang hubungan Syila dan Ernest. Karena laki-laki itu terlihat urakan, dengan tato di lengan yang semakin menambah garang. Orangtua mana yang mau melepas anak gadisnya untuk laki-laki seperti itu? Tapi kalau ternyata yang dipikirkan orangtua itu salah bagaimana? VOLUME 4 DOSA BESAR ALMIRA VOL.4 Bisa dibaca langsung ke Vol.4 ya. Azzam seorang laki-laki yang pernah melakukan kesalahan pada seorang gadis, tidak memiliki keberanian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bahkan dia melarikan diri ke negeri orang dan meninggalkan gadis itu. . . Sellia, gadis yang dinodai oleh Azzam, memilih menyendiri di panti asuhan dalam keadaan hamil. Dia tidak berharap lagi dengan Azzam. Seseorang yang telah melukainya. . . Tiga tahun kemudian, semua berubah. Azzam yang sudah terbiasa hidup bebas di luar negeri pulang ke tanah air dengan membawa tunangannya. . . Hingga suatu hari, Azzam menjadi dosen tamu di universitas tempat Sellia menimba ilmu. Tapi Azzam tidak mengenali gadis itu lagi karena kini Sellia telah berhijrah dan bercadar. . . Akankah Sellia membuka jati dirinya pada Azzam? sedangkan dia akan dita'aruf oleh Rafka. Anak dari sahabat Ayahnya. . . Akankah Azzam memilih tunangannya atau gadis bercadar yang mencuri perhatiannya di kampus tempat dia bekerja? . . Nantikan kisah mereka di Dosa Besar Almira Volume 4. (Dosa Besar Azzam)

ANESHA_BEE · Sejarah
4.9
401 Chs

Gadis Peternakan yang Beruntung

Setelah meninggal secara tak terduga, dia dilahirkan kembali sebagai seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun di keluarga petani kuno, dengan hanya beberapa ruangan di rumahnya dan lebih sedikit lagi lahan, belum lagi rumah tangga yang dipenuhi oleh orang tua, lemah, sakit, dan cacat. Untungnya, para tetua di keluarga itu baik dan jujur, saudara-saudaranya penyayang dan berbudi luhur, dan tetangga-tetangga hidup rukun dan ramah. Bagi Yang Mengchen, yang telah menderita siksaan dari kerabatnya dan bertahan dari berbagai ejekan dan omelan sejak kecil, ini sungguh merupakan berkah dari surga. Untuk mendukung keluarga yang ia cintai, ia dengan tegas mengambil tanggung jawab berat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dia, seorang CEO korporasi modern yang pernah mendominasi dunia bisnis, tidak dapat memberi makan sebuah keluarga, lantas siapa lagi? Resep farmasi, membangun rumah kaca, membuka toko-toko... Tidak hanya keluarganya mulai hidup nyaman dan sejahtera, tapi dia juga memimpin desa-desa di sekitarnya dalam menciptakan pemandangan pastoral yang megah! Dengan uang dan ketenaran, saat dia tumbuh dewasa, Yang Mengchen memutuskan sudah waktunya untuk memilih suami, dan dengan demikian, pemuda-pemuda berbakat dari seluruh dunia mulai berdatangan kepadanya. Siapa yang tahu dewa kematian bermuka masam akan memblokade pintu masuk rumah Keluarga Yang? "Kamu terlalu tinggi, kamu terlalu pendek, kamu terlalu gemuk, kamu terlalu kurus, kamu terlalu gelap, kamu terlalu pucat, kamu tidak berpendidikan, kamu licik dan penuh tipu muslihat... Semua gugur!" Dalam sekejap, pintu masuk menjadi kosong, dan Yang Mengchen langsung marah, "Pangeran, kau telah mengusir semua orang. Bagaimana aku seharusnya memilih suami sekarang?" "Saya ingin melihat siapa yang berani menikahi Anda. Saya tidak keberatan mengirimnya ke Dunia Bawah sebagai pengantin pria!" Yang Mengchen... Seorang Pangeran tertentu menghitung kelebihannya dengan jari-jarinya: "Saya memiliki kekuasaan, prestise, dan substansi, tidak memiliki selir, tidak ada cinta rahasia, tidak berkeliaran— Saya mewakili standar tiga ketaatan dan empat kebajikan suami... Singkatnya, hanya saya, pria baik yang tak tertandingi, yang layak untuk Anda!" Pengawal: Oh Pangeran yang bijak dan gagah berani, apakah benar-benar bagus untuk begitu kurang dalam peran Anda sebagai suami?

Lan Shao · Sejarah
Peringkat tidak cukup
375 Chs

I'M STOP HERE

Alex mengguyur Naura dengan air putih yang ada di tangannya. “Lo itu cuman cewek murahan yang sama sekali ngak ada harga dirinya Naura. Lo sadar ngak sih kalau lo ini cewek?” Tanya Alex yang masih berdiri tegak di hadapan Naura. “Gue sadar kok kalau gue cewek.” Balas Naura santai, sambil berusaha menahan air matanya. “Kalau lo sadar, harusnya lo punya otak buat ngak ngelakuin ini bego. Lo itu cewek murahan yang dengan sok jagoannya lo, lo berani ngejar ngejar gue. Lo pikir dong, pantes ngak seorang cewek ngejar ngejar cowok? Apalagi cewek yang modelnya kayak lo gini, pantes ngak ngejar cowok kayak gue? Mikir ngak sih lo hah?” “Oh gue sampe lupa, gue denger denger nyokap lo udah meninggal dan bokap lo nikah lagi, kasian banget sih hidup lo. Pantes lo kayak cewek ngak punya didikan. Pantes sikap lo kayak P-E-LA-C-U-R.” Ucap Alex sambil menekan kata pelacur. Plak.... Naura menampar Alex. Cukup. Hati Naura terlalu sakit saat mendengar perkataan Alex. “Lo bisa ngehina gue sepuasnya, lo bisa nyebut gue sebagai cewek murahan tapi jangan pernah bahas mengenai orang tua gue, apalagi ngomong hal hal yang ngak pantas tentang mereka. Walaupun gue suka sama lo, bukan berarti lo bisa ngomong sesuka hati lo. Gue ngak akan biarin siapapun ngomong hal yang ngak pantas tentang orang tua gue, termasuk lo Lex.” Naura menangis sesenggukan, dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapanya. “Dan ya, lo bener Lex. Selamat lo bener karena bilang gue sebagai cewek murahan. Gue emang murahan, dan hari ini gue bakal janji sama lo, kalau cewek yang lo sebut dengan cewek murahan ini, ngak akan ngejar ngejar lo lagi, gue ngak akan ganggu hidup lo lagi lex. I’M STOP HERE.” Ucap Naura dan langsung berlari meninggalkan Alex. “Lo bener bener ngak punya otak ya Lex. Gue pastiin lo bakal nyesel karena udah ngelakuin ini sama Naura.” Ucap Icha lalu berlari menyusul Naura.

Mega_Sari_Purba · Sejarah
5.0
168 Chs

DUKUNG