Ketika Syakila menginjak usia 30 tahun ia memutuskan untuk berkunjung ke panti asuhan bersama suaminya Arjuna, Aryna, Hari Abimanyu, Azkaya Diraja dan juga Wulandari. Mereka memang ada niat ke sana bersama-sama.
Sampai di panti asuhan Syakila menatap satu persatu wajah anak-anak yang mungkin bisa dijadikan seorang anak angkat dan Arjuna menyetujui keinginan dari sang istri.
Tiba-tiba Syakila melihat anak laki-laki sedang menangis di pojokan. Ia pun tidak tega melihat air mata di wajah anak tersebut kemudian mendekatinya.
"Hai anak manis kamu mengapa menangis?" tanya Syakila menyentuh bahu anak tersebut.
"Aku rindu ayah dan ibuku, hari ini adalah hari di mana mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan," jawabnya.
"Kamu sabar ya, Nak. Doa kan kedua orang tua kamu diampuni segala dosanya oleh Allah. Aamiin. Oya, nama kamu siapa?" tanya Syakila lembut.
"Nama saya Azka Pratama," jawabnya.
"Azka Pratama apa kah kamu mengenal Grandma, Hari Abimanyu dan Aryna?" tanya Syakila.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com