'Siapa disana?'
Marvin segera menutup matanya dan menggunakan Persepsi Bumi.
Setiap gerakan yang terpancar di dalam pikirannya, termasuk rumput yang digoyangkan oleh angin.
Tidak jauh dari situ, dua pria berbaju hitam mengawasinya dengan waspada.
Marvin dapat merasakan niat membunuh yang mereka pendam!
Orang-orang Kuil Mimpi!
Marvin segera membuka matanya.
Ia melihat lencana kedua orang itu dimana merupakan Penjaga ranking tinggi.
'Meski Kota Cahaya Suci adalah salah satu markas operasional para Dewa di Gurun Kirmizi, mereka seharusnya bukan Penjaga yang mempunyai ranking tinggi.'
Marvin merasa gemetar. 'Jika aku tidak salah, lencana itu seharusnya milik Penjaga Mimpi tertinggi...'
'Selama mereka berkontribusi cukup, mereka akan dipromosikan menjadi Pembantu Ilahi.'
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com