webnovel

Polaroid

Penulis: Ephipanians
Masa Muda
Sedang berlangsung · 7.2K Dilihat
  • 2 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Anisa adalah seorang mahasiswa jurusan fotografi. Dia jatuh cinta dengan Adimas teman SMA lamanya yang juga satu jurusan dengannya. Mereka telah berpacaran selama 5 tahun Sayangnya Adimas divonis dengan penyakit kanker stadium 4 dan dinyatakan oleh dokter dia hanya memiliki 5 bulan untuk hidup. Setelah sekian bulan akhirnya Adimas pun meninggal. Setelah 3 tahun ditinggal Adimas apa yang terjadi jika Anisa melihat Adimas yang sehat berjalan dengan perempuan lain?

tagar
4 tagar
Chapter 1Kamu

Kata orang nanti pada saat kita sudah dipanggil balik yang kita bawa bukan harta tetapi memori. Selama hidup ku aku selalu berpikir bahwa itu betul, jadi aku simpan memori- memori tersebut. Tetapi tidak mungkin aku dapat mengingat semua pada saat aku kembali.

Jadi aku memilih altenatif lainnya yaitu kamera.

Seperti cinta pandangan pertama aku sudah tau kalau aku dan kamera ku akan selalu bersama. Alasan kenapa aku masuk jurusan fotografi. Aku jatuh cinta dengan mengabadikan memori di dalam kamera tersebut. Ayah membelikan kamera murah yang dapat aku gunakan untuk menyimpan memori-memori tersebut.

Aku pikir ini cukup.

Aku pikir hidup selamanya dengan sebuah kamera cukup tetapi setelah dipikir akankah lebih baik jika memori itu dibuat dengan seseorang yang juga mengapresiasi foto sepertiku? Itu lah alasan mengapa aku jatuh cinta dengan Adimas Putrawan.

Aku mengenal Adimas pada saat hari pertama masuk bangku SMA, aku berharap aku dapat mengabadikan SMA ku dengan menggunakan kamera ku. Aku berjalan ke kelas dan tidak sengaja aku menabrak seseorang.

Mungkin ini bisa dibilang takdir, mendengar ucapan maaf, aku melihat keatas dan bertatapan dengan Adimas, kami tidak perlu berbicara tetapi waktu itu seakan dunia kita terhubung. Aku adalah orang yang introvert dan jarang sekali berbicara, Adimas adalah orang yang sangat supel, temannya banyak dan dia adalah anak favorit semua guru.

Dia menggulurkan tangan nya dan membantuku untuk berdiri. Jika diingat lagi kata pertamanya setelah maaf adalah tentang kamera ku.

''Eh... gila, bukannya itu kamera seri lama ya?'' Dia melihat kamera yang ku pegang," kelihatanya masih bagus tuh! Bisa dong dipakai buat foto."

Jadilah itu kenangan yang kuingat dan potretan pertama masa SMA-ku, foto Adimas dengan ku.

Karena kami memiliki cita-cita dan tujuan yang sama kita sangat cocok bersama, kita sering pergi untuk mengambil foto-foto bagus dan akhirnya kami pun dekat dan akhirnya pacaran.

Dunia pun terasa seperti di sisi ku pada saat kami berdua keterima di universitas sama dengan jurusan yang sama, kami pun lebih dekat dari sebelumnya, lebih serius dari yang kami bayangkan. 5 tahun lamanya kami berpacaran, tentu pasti ada moment dimana kami tengkar dan ada waktu dimana kami sudah tidak tahan tetapi kami lebih dewasa dan mulai menyelesaikan masalah dengan berbicara. Alasan mengapa kita tetap bertahan?

polaroid

Film kamera yang langsung jadi itulah yang kami pegang erat mengingat memori-memori yang telah kita lalui dan kita tau bahwa kalau kita bisa sejauh ini, kita pasti bisa melakukannya lagi.

5 tahun itu adalah memori yang paling aku ingat, tetapi aku harus hidup dengan kenyataan itu tidak selalu sempurna. Apa yang aku dapatkan bisa saja hilang dengan sekejap dan itu yang sering kali membuat manusia terjatuh.

Pada tahun ke-5 kami berpacaran Adimas mulai jatuh sakit, dia selalu berkata kalau dia tidak apa-apa dan itu adalah sesuatu yang sepeleh dan dia hanya sakit karena kerjaan universitas menumpuk. bahkan setelah beberapa minggu kami tidak bertemu dan aku mulai mengkhawatirkan keadaannya. Aku pun diam-diam datang kerumahnya dan melihatnya terbaring di tempat tidur.

Aku tidak bisa melupakan bahwa ibu Adimas mengatakan dia terlah menghidap penyakit kanker stadium 4 dan hanya diberi 5 bulan lagi itu hidup.

Kami berhabiskan waktu selama 5 bulan itu. Adimas menetang orang tuanya yang menyarankannya untuk bertahan hidup lebih lama dan siap untuk membiayai medis yang akan dibutuhkan. Tetapi Adimas tau bahwa keluarganya tidak mampu dan dia tau bahwa jika dia ingin hidup dengan bebas dan tidak ingin terjirat dengan peralatan medis dan menghabiskan waktunya hanya berbaring di tempat tidur. Orang tuanya sempat tidak setuju tetapi Adimas tidak ingin berdebat.

Jujur mendengar dia sudah tidak sanggup untuk hidup seperti itu aku sedikit sedih, aku bahkan berpikir bahwa aku pun sudah tidak ingin dipertahankan olehnya, tetapi aku tidak bisa memaksanya untuk hidup sedikit lebih lama untuk ku, aku tidak bisa memintanya menungguku. Jadi aku lakukan apapun untuk membuatnya senyaman mungkin untuk hari-hari terakhirnya.

Dan seperti kata dokter, stamina tubuhnya mulai menurun dan dia mulai menggunakan kursi roda karena staminanya sudah tidak kuat untuk berdiri dan berjalan, meskipun begitu yang dipegangnya sampai dia meninggal pun adalah kameranya.

Suatu hari pun dia mengajak ku untuk pergi jalan-jalan di taman, Dia berkata dia ingin mengatakan sesuatu kepada ku, aku pun setuju dan kami pun pergi ke taman, ibu Adimas duduk dibangku sedangkan kami mulai berjalan. Dengan aku mendorong kursi rodanya kami mulai berjalan merasa hawa sejuk pada saat itu.

Sekian lama hening itu tidak kunjung selesai, aku ingin sekali berkata tetapi aku tidak bisa memikirkan apapun untuknya. Aku takut jika aku mulai berkata sesuatu aku akan menangis. Setelah beberapa bulan aku tetap tersenyum untuknya.

"Nisa.... kamu jaga papa dan mama yang baik ya, jangan nakal-nakal, selalu ingat kalau mau keluar bawa kunci rumah dan -"

"Berhenti, tolong jangan katakan kalimat selanjut mu," aku berkata kepadanya, dia tetap melihat lurus dan tidak menatap ku sedikit pun dan aku tetap mendorongnya," Aku tidak suka dengan kata perpisahan."

"Nisa... kalau hujan jangan lupa jas hujannya ada di lemari atas -"

"ADIMAS PUTRAWAN."

kursi roda yang kudorong pun terhenti, aku pun menunduk kebawah dan perlahan-lahan tetesan air mata pun turun dari mataku. Aku hanya bisa menangis di sampingnya sedangkan dia mengusap kepala ku.

"dan terkahir lupakan aku ya Nis, aku mau kamu bahagia tanpa aku."

Akhirnya dia pun meninggal, kata yang ucapkan di pikiranku adalah ucapan yang tidak aku bisa lupakan dia tidak hanya meninggalkan dirinya tetapi memori yang telah kita buat selama ini. Sejak itu aku mulai menangis jika melihat polaroid yang telah kusimpan selama ini, dan aku mulai bermimpi buruk dengan film-film tersebut dan akhirnya orang tua ku dan aku memutuskan untuk menyimpan semua alat dan buku fotografiku.

Sejak itu pun aku mulai tidak menyukai fotografi dan mulai membenci orang yang selalu mengajak untuk berfoto. Aku takut.

Jika suatu hari aku melihat foto-foto itu, aku akan teringatnya kembali.

3 tahun aku jalani tanpanya, dan aku bekerja di suatu perusahaan sebagai wanita kantoran. Mimpi ku menjadi fotografi terhebat pun lenyap dari pikiranku. Tetapi saat aku meliat suatu foto yang terjatuh dari tas ku aku teringat kembali dengannya.

Siapa sangka saat aku melihat kedepan, dunia sangat suka mempermainkan hidup, berdirilah dia dan tersenyum lebar dengan cewek lain yang dipelukanya.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
347 Chs

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · Masa Muda
5.0
430 Chs

DUKUNG