"Aiden, apakah ada cara untuk mendapatkan tanah itu tanpa pernikahan?" tanya Anya.
"Kita bisa membeli tanah itu dengan harga yang sangat mahal, atau menjual mall Atmajaya Group pada Rudi," jawab Aiden.
"Kalau begitu, jual saja mall Atmajaya Group padanya. apa yang kita takutkan? Bukankah mall Atmajaya Group tidak akan laku kalau Rudi memiliki tanah itu?" kata Nico.
Anya berpikir sejenak. Kalau Aiden bilang bahwa salah satu caranya adalah dengan menjual mall Atmajaya Group pada Rudi, itu artinya sudah lama Rudi mengincar merk-merk di mall Atmajaya Group.
"Sudah lama ia mengincar mall Atmajaya Group ya?" kata Anya.
"Kamu pintar," Aiden tertawa. "Lebih baik kamu yang membantuku di kantor. Aku tidak membutuhkan si bodoh ini."
"Aku tidak bodoh. Istriku sedang hamil dan aku banyak pikiran," kata Nico dengan serius.
"Tetapi kamu sudah bodoh sejak lama, bahkan sebelum Tara hamil," goda Anya.
Nico memelototinya. "Paman, apa yang Rudi inginkan pada mall Atmajaya Group?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com