Cia merasa ada yang memperhatikannya, dia berbalik dan mendapati Dhika yang berdiri di depan pintu kamarnya, menatapnya rumit.
"Lak, ntar gue hubungi balik ya? Gue di panggil bokap." Setelah itu Cia memutuskan sepihak panggilannya, dia takut Dhika mengeluarkan suara dan Laksa mendengarnya.
Rumit kali kan kalau kayak gitu.
Dhika masuk dan berjalan dengan tangan masuk kedalam saku. Dia berhenti tepat di depan gadis itu.
"Ada apa pak?" Tanya Cia. Kesannya kok kayak masuk ruang Bp. Menegangkan.
"Kenapa kamu di sini? Bukannya kita sepakat tidur satu kamar? Apa sud--"
"Jangan di lanjutkan, saya udah mulai lupa." Potong Cia.
Alis Dhika naik dan menatap tajam Cia, dia minta penjelasan.
Cia berdehem lalu berkata, "saya ngerasa berdosa sama pacarnya bapak. Dia nungguin bapak tapi bapak malah tidur peluk-pelukan dengan wanita lain. Kesannnya saya kaya pelakor pak."
"Apa itu?" Tanya Dhika yang memang tidak paham bahasa gaul.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com