webnovel

222. Putri Sintawati dan Prajurit Utusan Telah Sampai di Rawa Lumutan

Sementara tidak memakan waktu yang cukup lama kereta kuda yang di tunggangi Putri Sintawati dan di ikuti prajurit utusan dari Pangeran Adipangga telah sampai di perbatasan Semeru, tepatnya di istana rawa lumutan. Di sana terlihat Kiai Wungu, Nyai Wungu memberi makan anak singa. Dan di sekelilingnya terdapat prajurit pengawal yang sedang makan.

"Kusir kuda berhenti," kata Panglima kerajaan Semeru sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.

"Baiklah panglima," kata kusir kuda.

Hap!

Ngeek!

Ngeek!

Ngeek!

Suara kereta kuda yang di tunggangi oleh Putri Sintawati dan Panglima kerajaan Semeru berhenti.

Hap!

Ngeek!

Ngeek!

Ngeek!

Suara  kuda yang di tunggangi oleh salah satu prajurit dari kerajaan Pringsewu utusan dari Pangeran Adipangga berhenti.

Kemudian Putri Sintawati, Panglima kerajaan Semeru dan salah satu prajurit dari kerajaan Pringsewu utusan dari Pangeran Adipangga turun dari tunggangannya. Kemudian mengikat kuda dan kereta kuda mereka di bawah pohon besar.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com