Rei tiba di depan pintu apartemen Honey dengan sekotak coklat dan sebuket bunga. Entah apa yang dipikirkannya sampai ia datang seperti seorang kekasih. Rasanya Rei seperti tak sadar dan tak peduli jika Honey akan terlihat seperti wanita jika Rei mengunjunginya di rumah seperti itu. Setelah mengetuk dan menunggu, pintu pun dibuka.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Axel terkesiap melihat Rei sudah ada di depan pintu kala ia membukanya.
'Tentu aja dia yang bakalan buka. Sial banget gue!' rutuk Rei dalam hatinya. Tapi ia harus bersikap ramah. Itu sebabnya Rei langsung memasang lengkungan senyuman lebar pada Axel. Namun Axel memang tak nyaman sama sekali. Ia terus mendelik pada Rei.
"Aku datang kemari untuk mengunjungi H ... Axel. Maksudku Axel!" ujar Rei nyaris kelepasan. Axel mengernyitkan keningnya makin dalam. Rei Harristian memang manusia yang tebal muka. Ia tak peduli jika sudah ratusan kali diusir oleh Axel yang asli.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com