Farrel melangkah mendekati puterinya yang sedang memasak di dapur, dia perhatikan begitu pokus dan sibuk di sana.
"Sayang, apa perlu di bantu?" tanya Farrel ketika sudah berada di sebelah Reyna.
Cewek itu tersenyum manis. "Engga, Pa. Ini juga bentar lagi udah selesai, kok. Papa, tunggu aja duduk di sana, ya." ucapnya meyakinkan Farrel.
"Ini banyak banget masaknya, kamu mau habisin?"
Reyna sedikir cemberut. "Papa, ga mungkin aku sendiri yang habisin."
"Terus? Kalau bukan kita aja?"
"Kalau undang … Jay? Sama, Papa Bas, dan, Mama Dini. Papa, akan marah ga? Setuju ga?" tanya Reyna saat sudah menaruh sayur capcai di atas piring lebar.
Farrel berpikir. "Jadi kamu sudah menghubungi mereka sebelum ijin ke, Papa?"
"Engga, kok. Ini baru aja aku minta ijin dan berharap, Papa, ijinin kita semua makan malam di sini."
Farrel menghela napas halus. "Boleh kalau begitu. Biar, Papa, yang menghubungi mereka semua, kamu udah masak semua ini?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com