Dengan netra pekat yang masih fokus menatap ke arah layar ponsel miliknya, Ardhan mengepalkan kedua tangan dan merasakan hatinya bagaikan ditusuk sebilah pedang tepat di jantungnya. Luka tak berdarah yang seketika membuat napasnya terasa sesak saat melihat Zelyn berada dalam gendongan Axel.
Apalagi mendengar penjelasan dari pria yang sangat dibencinya telah menegaskan bahwa Zelyn adalah calon pengantinnya. Bahkan rasa sakitnya makin terasa menghancurkan seluruh dunianya begitu melihat Zelyn ikut memberikan sebuah klarifikasi. Selain sebuah kehancuran yang memenuhi jiwa, kini ia benar-benar mengkhawatirkan nasib Zelyn ke depannya di tangan seorang bajingan berbahaya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com