webnovel

Tak selamanya bahagia

Suatu hari, terdapat sebuah keluarga yang sangat harmonis terdapat sorang ayah,ibu,dan kedua anaknya yang pertama berusia 5 tahun dan yang kedua masih berumur 3 tahun. Yang setiap harinya dipenuhi dengan kesenanga... ketenangan… kehangatan… dan kedamaian… saat senang maupun duka mereka tetap saling mengerti dan saling menjaga satu sama lain. Namun suatu hari sikap seorang ayah dalam keluarga tersebut terasa aneh dan sangat berbeda dengan sikap biasanya. Sang ayah yang dulunya penyayang,sabar dan sangat perhatian pada anak dan istrinya kini berubah. Dan saat itu sang ibu sedang sakit dan sakit yang di derita oleh sang ibu sudah tidak bisa ditangani lagi karena sudah mengalami tahap akhirnya. Sang ibu yang hanya terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit hanya bisa memandangi wajah sedih anaknya yang masih kecil itu. Sang ayah terlihat sangat sedih Nampak dari luar ruangan namun juga marah tetapi entah apa yang membuat sang ayah ini marah dan sikapnya berubah. Sang anak pertama memandangi wajah pucat ibunya sambil menitihkan air mata.

"ibu… apakah ibu akan baik-baik saja?..., apakah ibu akan membuatkan makanan kesukaanku lagi?.... (sambil memegang tangan ibunya dengan erat).

"kenapa kamu menangis kak…. Kakak kan anak laki-laki… harus jadi anak yang kuat dan jangan cengeng yaa…, iyaa… setelah ibu sembuh akan ibu buatkan makanan kesukaan kakak setiap hari kok… (menatap sang anak dengan senyum yang dipaksakan)"

"ibu berpesan kepada kakak dan nanti sampaikan yaa sama adik kalo sudah besar… jangan pantang menyerah menghadapi apapun,jangan pernah dendam kepada orang lain,jangan berbuat jahat kepada orang lain,hadapi masalah dengan tenang,sabar,dan hati-hati… UHUK… UHUK… yang terakhir ya kak.. jangan pernah menyakiti hati orang lain,taati perintah orang tua dan jaga adikmu dengan baik ya…huuhh(menghela nafas dengan berat). Yaudah ibu mau istirahat dulu ya kak.."

Sang anak hanya menatapi ibunya dengan menahan rasa ingin menangis di wajahnya yang tidak tertahankan

"iyaa bu… selamat istirahat dan terimakasih…"

Dan setelah itu sang ibu tidak pernah bangun lagi untuk selamanya…

Setlah itu sang ayah tidak lama meinggalkan kedua anaknya yang masih kecil itu dan diserahkan kepada pamanya.

Tetapi keseharian dulu yang dimilikiya pun tidak pernah terulang kembali. Sang paman memiliki seorang putri dan seumran dengan sang adik. Namun sejak mereka bertemu hubugan antara mereka tidak begitu baik sedemikian dengan sifat sang ibunya yang hanya memanfaatkan kebaikan dari kedua saudara tersebut. Berlainan dengan sifat sang tantena, paman sangat sabar dan menyayangi kedua saudara tersebut dan dianggap sebagai anaknya sendiri. Seiring berjalannya waktu kedua saudara tersebut mulai tumbuh besar Kini sang kakak baru memasuki tahun ajaran kedua di SMA dan sang adik memasuki ajaran tahun pertama di SMA. Hubungan antara saudara tersebut sangat erat dan saling membantu ketika ada masalah. sang kakak bernama Shiro dan sang adik bernama Asagi. sang kakak Shiro tumbuh menjadi laki-laki tampan,pintar dan kalem. dan sang adik tumbuh menjadi perempuan yang cantik tetapi dibalik kecantikannya dia juga sangat rapuh karena tubuhnya yang lemah sama seperti ibunya.

Tanggal 20 juli sekolah pun mulai masuk dengan biasa. Aku berjalan dengan adikku ke sekolah pagi-pagi agar tidak terburu-buru. Melihat senyum di wajahnya yang polos saat pergi sekolah aku jadi khawatir dengan keadaannya "apakah dia akan baik-baik saja" pikiru. "kenapa kak?". "eh nggak apa apa kok hehe" lebih baik aku sering-sering memeriksanya.

Sesampainya di sekolah, terdapat papan nama terpampang di mading luar sekolah dan juga terdapat nama dan kelas sesuai yang di tentukan.

"Jadi kamu masuk ke kelas mana Asagi?"

"Ehmm… kayaknya di kelas A kak"

"OHHH… hebat juga kamu bisa menyamai kakak"(sambil mengelus kepalanya)

"Eh… T..Tentu aku harus bisa mengejar kakak, aku tidak mau merepotan kakak dan yang lainnya. Lagipula kita sudah berjanji kepada ibu harus menjadi anak yang baik dan pintar bukan?"(sambil memalingkan wajahnya)

"I..iya…iya kakak bangga sama kamu kok. Yuk kakak anterin ke kelasmu."

"Terimakasih kak, nggak usah, lagian aku bukan anak kecil lagi jangan terlalu mencemaskan aku. Aku baik-baik saja." (sambil tersenyum polos dengan alis yang terangkat)

"Baiklah hati-hati ya… nanti kakak ajak kamu berkeliling sekolah istirahat nanti."

"iya kak… aku masuk dulu dah!!.."

"Dah..!!!"

Saat aku menuju kelas tiba-tiba aku melihat anak kelas satu yang tidak asing bagiku. Terlintas di kepalaku gambaran masalaluku yang buruk yang menimpa adikku. Tetapi mungkin aku salah lihat orang.

Saat aku tiba dikelas anak laki-laki sedang membicarakan adik kelas. Tetapi aku tidak begitu tertarik dengan obrolan itu. Saat aku duduk dibangku dan mengambil buku tiba-tiba ada seorang perempuan muncul di depanku. Perempuan yang berkulit putih cantik berambut putih panjang dengan tatapan tajam namun menyejukkan hati seperti putri salju.

"Siapa kamu? Ada perlu denganku?"

"Aku hanya ingin memperingatannmu jagalah adikmu dengan baik"

"Kamu nggak bilang gitu juga udah tau kok. Makasih"

Seketika itu pula dia pergi dan tidak mengatakan apapun lagi dan duduk di bangkunya.

"HEY!!... Shiro kenapa kamu bisa bicara dengan Cold Princess?

"E.. emang siapa dia aku nggak kenal."

"Cih.. masa kamu nggak tau dia adalah putri dari pemilik perusahaan elite Takagi Fondation, yaitu Takagi Alice dan perigkat 1 seangkatan dia diatasmu tapi kamu nggak tau? Keterlaluan."

"Ehh hebat sekali dia tapi aku tidak memperhatikan perigkatku aku hanya belajar demi menjadi yang lebih baik tanpa membanding-bandingkan peringkat."

"Dia baru kali ini berbicara dengan seseorang dan kamu menyia-nyiakannya ya sudahah. Eh kamu tau nggak anak kelas satu kalo ngggak salah kelas A dia cantik banget dan kalem sekali namanya kalo nggak salah….."

"TENTONG-TENTONG!!"

"Belnya Bunyi tuh duduk sana!"

Dengan peringatan yang dikatakan Takagi tadi aku jadi tambah khawatir apa yang akan terjadi. Lebih baik aku focus belajar dulu seteah itu memastikan keadaan adikku istirahat nanti. Kalo nggak salah dia juga sekolah di sini ya… huhh..

Bel istirahatpun berbunyi aku ingin segera menuju ke ruang kelas adikku, itu yang mau kurencanakan tadi tapi, aku di suruh bu guru untuk mengantarkan buku-buku di ruang guru. Setelah itu aku bergegas menuju ruang kelas adikku dan setibanya di sana kelas adikku dipenuhi segerumbulan orang. Aku berusaha menerobos dan ingin melihat apa yang terjadi semoga adikku baik- baik saja. Tetapi,

"ASAGI!!!!!."

**********Bersambung*************

Bab berikutnya