webnovel

MyLovely Wife

Attaya Aurora, gadis pintar,cantik dan bertubuh ideal ini digandrungi banyak lelaki. Ia memiliki kebiasaan buruk yang suka menghambur hamburkan uang. Hal tersebut membuat sang ayah naik pitam dan menghukumnya dengan mencabut segala fasilitas Aya. Karena itulah Aya marah dan memilih pergi dari rumah. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya bisa tanpa bantuan sang ayah. Namun naas cinta satu malam merubah kehidupan Attaya Aurora, ia harus menikah dengan Gilang Antariksa pria yang tanpa sengaja tidur dengannya. Akankah cinta hadir diantara mereka? mari simak romansa cinta Aya dan Gilang dalam setiap partnya... ig : Shasadewa

Shasadewa · perkotaan
Peringkat tidak cukup
9 Chs

Ada yang Berbeda

                                               Bab 6 Ada yang Berbeda

Gilang memarkirkan mobilnya di area parkir apartemennya. Ia segera berjalan menuju unit apartemennya. Membuka pintu apartemen dengan tergesa dan menjatuhkan tubuhnya di atas sofa panjang yang terletak di ruang tengah. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa memijit kepalanya yang mendadak terasa pening.

"Astaga... apa yang sudah aku lakukan padanya semalam"

"Apa yang harus ku lakukan sekarang?"

"Bagaimana jika Aya hamil?"

"Shiiiit" umpat Gilang kesal yang pada dirinya sendiri.

Gilang mengusap wajahnya kasar sembari bermolog dengan dirinya sendiri. Perasaan hati gilang benar benar kacau saat ini. Dan ia merasa membutuhkan seseorang untuk menghiburnya. Gilang mendial salah satu kontak di ponselnya dengan nama "NATHAN" di layar ponselnya.

Nathaniel Fedrick adalah seorang pengusaha muda yang sukses dalam bidang perhotelan dan juga club malam. Nathan begitu pria ini disebut oleh kawan dan juga orang sekelilingnya. Pria berambut blonde dengan warna bola mata hijau ini adalah salah satu pengusaha muda tampan yang jadi incaran para gadis di negeri ini. Nathan adalah sahabat Gilang semenjak mereka duduk di bangku SMP, sama seperti Adrian dan Mickael yang juga merupakan sahabat Gilang sedari SMP mereka merupakan teman satu kelas sejak kelas satu dan dua lalu berpisah kelas tiga SMP namun mereka tetap sering bertemu dan nongkrong bareng.

"Halo Bro..." sapa Nathan dari seberang sana.

"Nath lo dimana?" tanya Gilang to the point.

"Lagi di kantor club utama gue ngecek laporan.. kenapa bro" tanya Nathan penasaran.

"Gue butuh lo hari ini... gue kesna sekarang ya..."

"Oke... gue tunggu" ucapnya singkat sembari mematikan sambungan telepon. Ia tak ingin berbasa basi kepada Gilang karena ia tau sang sahabat tak menyukainya.

Gilang mengganti pakaiannya lantas pergi menuju club ternama di ibu kota milik sang sahabat. Ia melajukan mobil sportnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan ibu kota yang tak terlalu ramai. 

"Huuuh.... semoga Nath punya solusi untuk masalahku ini" desis Gilang sembari menyetir mobilnya.

Tak butuh waktu lama Gilang kini sudah berada di depan sebuah Club dengan plakat besar bertuliskan "LEGEND". Ia segera memarkin mobilnya di area khusus yang biasa di gunakan Nathan dan tamu tamu pentingnya. Gilang mengeluarkan sebuah kartu VIP yang diberikan oleh Nathan kepadanya lalu menunjukkannya kepada seoarang security.

Gilang berjalan menuju lift khusus yang disediakan oleh Nathan untuk dirinya dan tamu tamu pentingnya. Ia memencet angka 8 lantai tempat kantor Nathan berada. Ia berjalan cepat menuju kantor sang sahabat dan menerobos masuk kedalam ruang kerjanya begitu saja.

"Hey bro..." sapa Nathan yang berjalan menghampiri Gilang mengajak high five.

"kenapa? ada masalah hemm?" tanya Nathan yang sudah paham dengan kebiasaan sang sahabat.

Gilang menjatuhkan tubuhnya di atas sofa lantas mengusap wajahnya kasar. Sementara Nathan berjalan mengambil minuman untuk sang sahabat. Dan memulai membuka pembicaraan.

"Jadi gimana hemm?" tanya Nathan memulai obrolan.

"Nath kasih solusi gue... gue semalam habis tidur sama perempuan" ucap Gilang dengan wajah frustasinya.

Nathan menyemburkan sedikit minumannya karena terkejut mendengar pengakuan sang sahabat barusan. Pasalnya ia tahu pasti jika sang sahabat bukanlah tipekal orang yang gampang melakukan hal kurang terpuji tersebut. 

"Lang lo gak lagi bercanda kan? itu bukan lo man" ucap Nathan memastikan kebenarannya.

"Gue serius Nath... Dan gue sama dia melakukannya tanpa sengaja dan itu untuk pertama kalinya bagi kami" desisnya. Gilang lantas melanjutkan cerita yang selanjutnya. "Kami sama sama mabuk Nath... mungkin kesalahan gue juga Nath. Gue salah masuk kamar perempuan itu" ucap Gilang sembari menegak minuman kaleng yang berada di depannya.

"Ya sudah tanggung jawab Lang... Dia pasti mau lo tanggung jawabkan?" ucap Nathan mencoba memberi solusi.

Gilang diam sejenak lantas menggeleng "Dia meminta gue untuk lupain itu" ucap Gilang sendu.

"WHAT??? serius" seru Nathan yang kembali terkejut. "Kok dia aneh sih Lang?" tanya Nathan heran.

"Nah makanya... gue jadi kepikiran dia terus Nath" 

Nathan melihat wajah sendu sang sahabat, ia tahu jika sang sahabat saat ini benar benar sedang frustasi.

"Siapa perempuan itu Lang? Lo kenal dia?" tanya Nathan penasaran.

"Namanya Attaya sahabat Adrian" jawab Gilang lirih.

Lagi lagi Nathan terkejut mendengar pernyataan sang sahabat sebab ia juga mengenal seseorang yang bernama Attaya yang sering ia sapa dengan "Aya".

"Jadi perempuan itu Aya? pantas saja" jawab Nathan kemudian.

"Lo juga kenal sama Aya?"

Nathan mengangguk pelan lalu menceritakan sedikit tentang Aya kepada Gilang. "Dia sahabat masa kecilnya Adrian bro... Gue kenal dia karena kami satu kampus dan saingan lo berat bro" jawab Nathan membuat Gilang mengerutkan dahinya.

"Kenapa? Adrian suka sama Aya? atau dia sudah punya pacar?" cecar Gilang penasaran.

"Dia naksir sama MR. Perfect kita, dan sepertinya direspon"

"Uhukk" Gilang terbatuk mendengar penjelasn Nathan barusan. "Trus gue harus gimana?" tanyanya sendu.

"Ajak dia ngobrol baik baik sebelum Michael tau..."

"Dia gak mau gue ajak ngobrol Nath" keluh Gilang dengan wajah sedih.

"Beri dia waktu Lang... lalu ajak dia ngobrol" saran Nathan.

"Hemm gue akan coba Nath... lalu bagaimana dengan Micha? gue gak enak sama dia.. gue takut dia salah paham"

"Nanti gue bantuin buat jelasin ke Micha kalau lo udah bicara sama Aya"

"Baiklah... makasih Nath untuk sarannya"

"By the way... gimana rasanya ngelakuin untuk yang pertama kalinya? enakkan?" goda Nathan sembari terkekeh.

Gilang menhadiahi Nathan dengan sebuah pukulan di lengan lalu mereka tertawa bersama. "Sialan lo Nath" ucap Gilang menahan malu.

"Lo gak pernah melakukan kek gitu... eh sekalinya ngelakuin dapatnya yang super kaya Aya" cibir Nathan. 

"Kalau gue boleh milih... gue gak akan mau kali Nath ngelakuin itu sama Aya... terus terang gak mau melukai hatinya"

"Sudah takdir lo sama Aya kali Lang... Lagian Aya juga perempuan yang baik kok. Dia sudah mau lulus kuliah dan dia juga anak yang rajin, mandiri dan juga pandai jadi sesuai lah sama kriteria nyokab bokap lo"

"Sepertinya lo tau banyak tentang dia ya..." celetuk Gilang merasakan sedikit tidak rela jika sang sahabat lebih tau tentang Aya dari pada dirinya.

"Gue empat tahun satu kelas sama dia woy... dan kami berteman baik. Apalagi setelah tahu dia adalah sahabat Adrian gue makin banyak ngobrol sama dia bro... jadi lo jangan cemburu"

"Siapa yang cemburu... enggak lah" elak Gilang namun sorot matanya tak bisa membohongi sang sahabat.

"Gue jamin lo bakal jatuh cinta sama dia bro... dia sesuai kriteria lo kok. Gue aja dulu sempat naksir sama dia tapi yah... Dia nolak gue" 

Entah mengapa Gilang tertawa dan merasa bahagia mendengar pengakuan sahabat. Ia merasa jika Aya adalah perempuan yang sangat istimewa.

Mohon bantuannya untuk meninggalkan review setelah membaca...

thanks