Andra berjalan melewati lorong-lorong, mencari keberadaan Jino yang mungkin sekarang tengah ada diruangan nya. Dan benar saja, lelaki itu memang sedang sibuk mengerjakan semua tugas yang seharusnya dia kerjakan hari ini. Andra berjalan pelan dengan wajah yang penuh rasa canggung, mencoba mengeluarkan semua permintaan tolong yang ingin dia katakan pada sang adik.
"Kenapa kakak pergi ke kantor? bukankah dokter Han sudah bilang untuk beristirahat dirumah? dasar pembangkang." ucap Jino lirih.
"Itu, Jino sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu sedikit." ucap Andra malu-malu.
Jino menatap wajah kakaknya. "Ada apa kak? apa itu sangat serius?"
"Tolong katakan pada Marlyna agar dia mau memaafkanku, tanyakan juga apa yang harus aku lakukan agar dia berhenti bersikap seperti itu. Mungkin terdengar sangat konyol, tetapi aku tidak tenang jika gadis itu terus marah dan tidak menjawab panggilanku. Jadi tolong aku Jino, sekali ini saja." ucap Andra dengan wajah sedihnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com