webnovel

Musim Semi di Balik Pintu Kelas

Penulis: Ryuto_Kazuya
Sci-fi
Sedang berlangsung · 2.6K Dilihat
  • 8 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Ketika sebuah kebohongan kecil menjadi awal dari sebuah kisah yang mengguncang hati. Haruto Aizawa adalah siswa SMA yang menikmati kehidupannya yang tenang dan bebas dari sorotan. Namun, semua berubah saat ia tanpa sengaja terlibat dalam insiden memalukan dengan Himari Tachibana, gadis sempurna yang menjadi pusat perhatian di sekolah. Ketika Himari tiba-tiba memintanya berpura-pura menjadi pacarnya, Haruto berpikir ini hanya lelucon. Tapi semakin ia terlibat, semakin ia menyadari bahwa ada sesuatu di balik senyum manis dan popularitas Himari. Sebuah rahasia yang ia sembunyikan dengan sangat hati-hati. Hari-hari mereka yang dimulai dengan kontrak pura-pura, perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit. Himari yang dikenal kuat dan tak tergoyahkan ternyata menyimpan sisi rapuh, sementara Haruto mulai menemukan keberanian untuk keluar dari bayang-bayang kebiasaannya yang monoton. Di tengah rumor sekolah, tatapan penasaran teman-teman sekelas, dan konflik batin yang perlahan muncul, mereka berdua mulai belajar tentang arti saling memahami—dan mungkin, arti cinta yang sesungguhnya. Namun, pertanyaan terbesar adalah: Mampukah hubungan mereka bertahan ketika kebenaran akhirnya terungkap? Musim semi ini adalah musim yang tak pernah mereka bayangkan—penuh tawa, air mata, dan momen-momen yang akan mengubah hidup mereka selamanya.

Chapter 1Lukisan yang Terlupakan

Aoi Haruto menghela nafas panjang sambil memandang ke luar jendela kelas. Langit sore yang cerah membuatnya ingin cepat-cepat pulang dan tenggelam dalam dunia game favoritnya. Lonceng terakhir hari itu akhirnya berbunyi, membawa gelombang kebebasan bagi para siswa.

Namun, seperti biasa, Haruto tidak terburu-buru keluar. Ia menyukai ketenangan setelah kelas bubar, ketika lorong mulai kosong dan hanya terdengar suara langkah sepatu yang memudar.

Saat melewati lorong menuju pintu keluar, sebuah suara menarik perhatiannya.

"Ah... Kenapa susah sekali mengangkat ini?! Awas jatuh!"

Haruto menghentikan langkahnya dan melirik ke arah sumber suara. Itu berasal dari ruang seni, yang seharusnya sudah kosong. Rasa penasaran mendorongnya untuk mengintip ke dalam.

Di sana, berdiri Ayaka Himari, gadis teladan sekolah yang selalu terlihat sempurna. Rambut cokelat panjangnya biasanya terurai rapi, tapi kini sedikit berantakan. Dia sedang berusaha keras memindahkan sebuah kanvas besar sendirian. Haruto menutup kepalanya.

"Kenapa dia tidak meminta bantuan orang lain?" gumamnya.

Himari tiba-tiba mendongak, matanya yang jernih bertemu dengan Haruto. Untuk beberapa detik, mereka hanya saling menatap.

"Apa yang kamu lakukan di sana?!" seru Himari, terdengar lebih panik daripada marah.

"Uh, cuma lewat," jawab Haruto, mengangkat bahu.

"Kalau cuma lewat, tolong bantu aku!"

Haruto terkejut dengan nada Himari. Biasanya dia terkenal lembut dan anggun, tapi kini terdengar seperti seorang kapten yang memerintah anak buahnya. Tanpa banyak pilihan, Haruto masuk ke ruangan itu dan mendekatinya.

"Kenapa nggak minta bantuan temanmu?" tanya Haruto sambil mengangkat kanvas itu bersama-sama.

"Karena mereka sudah pulang! Dan... aku tidak mau mereka tahu aku—Awas! Hati-hati!"

Terlambat. Langkah mereka tidak tenggelam, dan kanvas itu terlepas dari tangan Haruto, menghantam lantai dengan suara keras. Sebuah ember kecil berisi kucing yang membusuk serta tumpah, meninggalkan noda besar di lantai kayu.

Himari menceritakan bencana kecil itu dengan wajah pucat. "Kalau ini sampai diketahui, aku tamat..."

Haruto menggaruk kepalanya. "Ya, tapi bukannya ini salah kamu juga karena—"

"Sshh! Jangan salahkan aku!" Himari memotongnya dengan cepat. Matanya memelotot tajam, tapi ada nada panik di suaranya. Dia kemudian menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya.

"Dengar," katanya, suaranya kini lebih pelan. "Tolong bantu aku bersihkan ini, dan... jangan bilang siapa-siapa soal ini."

Haruto terdiam, menatap Himari. Ada sesuatu dalam ekspresi—campuran rasa malu dan frustrasi—yang membuatnya sepakat tanpa berpikir panjang.

"Baiklah, tapi kalau aku terlambat main game gara-gara ini, aku tagih bayarannya."

Anda Mungkin Juga Menyukai

Dungeon of Life

Shin yang sudah tak memiliki apa pun semenjak bencana alam yang melanda dunia pada tahun 2022 membuatnya harus hidup sebatang kara. Shin diselamatkan oleh kapsul yang membekukan tubuhnya hingga 12 tahun lamanya hingga akhirnya kapsul membuka. Dia terbangun dan hidup selama 8 tahun di permukaan bumi baru yang sangat asing baginya. Melihat dunia masih dihuni oleh manusia - manusia yang tersisa dari segala bencana tersebut. Akan tetapi, yang ia lihat hanyalah bencana yang lebih besar dibandingkan bencana yang sebelumnya. Alih alih manusia bertobat dan menjauhi segala kemaksiatan, manusia justru menjadi makhluk yang seperti iblis. Mereka mengutuk segalanya atas kehancuran dunia ini. Sekte-sekte mulai bermunculan. Manusia yang senang membunuh yang tersisa. Pembunuhan untuk bahan persembahan dijadikan alasan untuk membunuh. Semua hal- hal biadab mulai diterapkan oleh orang - orang di dunia yang tidak jelas siapa yang mengatur. Yang tersisa dari bencana ini rupanya hanya orang - orang bangsat ini. Manusia - manusia ini terus bereproduksi dan menciptakan lebih banyak manusia bangsat di tahun tahun berikutnya. Shin selama 8 tahun terus menerus berusaha hidup di dunia yang seperti ini. Menghabiskan waktu di rumahnya dengan memakan makanan hasil tanam sendiri, ia berusaha mencari arti hidup. Di tahun 2043 ketika tahun baru, Shin yang saat itu berada di tengah keramaian karena tengah mencari bibit tanaman baru  lupa bahwa hari ini adalah tahun baru. Pesta tahun baru yang sangat mencekam dipenuhi oleh banyak sekali orang - orang yang mengerikan dari dunia baru. Shin tiba - tiba ditarik bajunya oleh seseorang ke suatu gang kecil keluar dari jalan jalan yang dipenuhi orang - orang yang tengah melakukan pemujaan. Setelah ditarik, dia melihat seorang perempuan usia sebaya kelihatannya, bernama Kana. Ia memiliki rambut merah tembaga yang cukup memukau.  Kana memperkenalkan dirinya sebagai salah satu orang yang tertinggal di dunia busuk ini. Kana membawa Shin menuju ke sisa - sisa orang yang masih ada di dunia ini. Mereka akan bersama - sama menguak tempat yang menjadi awal mula dari bencana. Dia pun berjalan mengikutinya ke sebuah gorong - gorong  bawah tanah yang sudah agak kusam karena tidak terawat dengan baik. Mereka berjalan sesaat hingga akhirnya menemui sebuah jalan yang sangat gelap tanpa penerangan apa pun. Kana menyuruhnya untuk mengikutinya dengan memegang tangannya sembari berjalan perlahan. Dia masuk ke dalam kegelapan tersebut bersamanya. Kana lalu menyalakan cahaya ketika mereka berjalan cukup lama lalu berhenti. Mereka sampai ke sebuah lubang besar yang agak gelap dengan sebuah tangga kayu yang mengarah ke bawah. Tempat itu benar - benar gelap dan tersembunyi, tak mungkin orang - orang luar mengetahuinya. Kami menyebutnya ... "DUNGEON OF LIFE"

SILENT2READER · Fiksi Ilmiah
Peringkat tidak cukup
7 Chs

The Smell of Hell

CERBERUZ Siapa yang tidak kenal ID ini di dunia maya, para peselancar dunia maya pasti akan merasa familier dengan namanya. Dia adalah hacker handal yang tidak pernah terendus keberadaannya bahkan oleh interpol sekalipun. Tidak ada yang tahu pasti siapa dia, bahkan banyak hacker berpengalaman yang sudah malang melintang menjelajah lautan dark web mencoba melacaknya, tapi selalu saja berakhir tanpa hasil. Sangat licin, sangat rapi. Di lain sisi, seorang pemuda bernama Alexander Vernon. Seorang professional gamer yang namanya sudah dikenal di kancah Gaming internasional, sering memenangkan kejuaraan game daring mengalahkan peserta dari seluruh dunia. Hari-harinya hanya ia habiskan di dalam kamarnya yang remang, dengan 2 unit komputer dan mata yang terpaku menatap monitor tanpa bergeser sedikit pun. Baginya rumah adalah tempat teraman, sedangkan dunia luar adalah neraka yang membuatnya harus selalu mengenakan masker khusus buatan mendiang ibunya, bukan karena sakit parah atau mysophobia, melainkan karena ia dapat mencium bau kebohongan atau emosi dari orang lain, matanya dapat menangkap warna dari kebohongan itu, warna dari emosi orang-orang yang di temuinya di jalan bahkan dimanapun. Tidak ada orang yang tidak pernah berbohong sepanjang hidupnya, bahkan bau kebohongan sekecil apapun akan terasa menyengat baginya seperti bangkai tikus di loteng rumah. Mengganggu! baginya ini adalah bau dari neraka, bau yang selalu mengepungnya sepanjang hidup. The smell of Hell! Melva Jane O'Connor, seorang detektif muda berprestasi yang membawahi departemen kekerasan dan kejahatan khusus di Vellas City Police Departemen (VCPD) sedang menghadapi suatu kasus misterius yang membuatnya harus berurusan dengan Alexander Vernon, pemuda dengan kemampuan aneh dan tidak masuk akal. Bagaimanakan takdir mereka berjalan? ikuti terus kisahnyaa.... note: cerita ini hanyalah khayalan semata, semua tokoh dan setting cerita ini adalah fiktif dan imajiner.

MORAN94 · Fiksi Ilmiah
5.0
9 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
WoW! Anda akan menjadi peninjau pertama jika meninggalkan ulasan sekarang

DUKUNG