Gia yang mulai terusik dengan suara Erik pun mulai melenguh sambil mencoba membuka matanya. Gadis itu mengerjap beberapa kali mulai menyesuaikan sinar lampu rumahnya. Perlahan pula Gia mulai menggerakkan tubuhnya saat melihat Javier yang sudah berdiri di hadapannya dengan raut muka kusut. Wajah laki-laki itu pun sudah memerah seolah menahan emosi. Sedangkan Gia sendiri tidak berani untuk menyatakan apa yang ada di dalam pikirannya. Gia hanya diam sambil menatap dua laki-laki di hadapannya yang masih saling menyorot tajam.
"Kayaknya bukan urusan lo juga, gue mau disini atau dimanapun, lagi pula Gia gak akan masalah kalau gue disini," jawab Javier santai sambil mendudukan dirinya tepat di samping Gia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com