Gia mengepalkan tangannya yang berada di balik selimut. Mata gadis itu terus menatap Javier dengan sangat dalam. Gadis Itu menggigit bibir dalamnya kuat sambil terus menahan emosinya. Beberapa saat kemudian, matanya melirik ke arah Adiyaksa yang ikut menatapnya dengan pandangan remeh.
Sungguh keabran Gia sudah berada diambang batas. Penjelasan yang sebelumnya sangat nampak di wajahnya, kini justru hilang tak bersisa, hanya ada dendam yang membuat gadis itu terus melawan. Gadis itu menjadikan hari ini untuk melawan Javier, melawan kesakitan yang pernah diberikan oleh Javier.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com