webnovel

MILO(Akmil dan Akpol ku)

Seorang Gadis yang masih duduk dibangku kelas 11 yang enggan memikirkan percintaan, terpaksa dijodohkan dengan lelaki berumur 23 tahun yang bersekolah di Akademi Militer. Namun dibelakang itu gadis itu memiliki hubungan special dengan adik lelaki nya, yang merupakan seorang Taruna yang bersekolah di Akademi Kepolisian. Kisah percintaan gadis ini tak selancar jalan tol, ia harus menyaksikan segala hal di umur nya yang masih beranjak dewasa. Gadis kecil ini menatap lampu kota dan berkata, "berat banget ya kalo disuruh pilih dua orang dalam satu waktu, " Lelaki berbadan tenggap menjawabnya, "Lebih berat push up 200 kali karena telat," Gadis itu langsung memalingkan Wajahnya, "Tapi kan kalo push up buat kurus kalo kangen? Buat tambah sakit hati!" "Yaudah ga usah kangen.."

Orcabear37 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
61 Chs

Bagian ke delepan: Bersegi seperti rumus mathematika

Sekarang mereka pergi ketempat dimana Vania berjanji untuk menggajak Wildan kesana,

"Ini nih tempatnyaa..." Vania membuka jendela mobil sedikit, balas Wildan dengan terpukau atas pemadangan kelap kelip lampu kota yang mulai hidup "Wihhh bagus banget....".

Mereka sampai di salah satu bukit yang ada di bandung, "Kamu suka tempat ini?" Wildan menoleh ke arah kanan dan kiri. Mereka duduk disalah satu rerumputan yang langsung mengadap ke pemandangan kota,

"Tempat nya enak ga kak?" Tanya Vania sambil membenarkan posisi duduknya.

"Enak kok, tempatnya dingin terus pemandangan lampu lampunya bagusss pake banget sih...." Wildan masih terpukau dengan pemandangan yang dia liat,

"Alhamdullilah kalo suka, oh iya ini tuh bagusnya malem, biasanya orang- orang dago main kesini, apa lagi ini malming pasti banyak..." Vania juga ikutan terpukau dengan pemandangan sore ini.

"Ohhh"

"Ehh pengen beli itu.." Vania menunjuk ke salah satu pedagang yang menjual mainan, dengan cepat Vania berdiri dari duduk nya dan berjalan kearah penjual.

Wildan sudah mau ikut berdiri tapi Vania menahan nya agar tetap duduk manis di rerumputan sembari melihat pemandangan yang menawan ini.

"Mang ini berapaan?" Vania menunjuk ke botol kecil yang berisi sabun dan 3 lidi berbentuk. Apa lagi jika bukan balon tiup.

Mas nya berdiri dan memberi kan botol yang berisi sabun dan 3 lidi berbentuk "ini lima belas ribu aja neng..."

"Mau dua ya," Vania memberikan uang kepada mas penjual,

"Makasih ya neng, " Mas itu memberi dua botol kecil dan 6 lidi berbentuk bentuk.

Vania kembali lagi ke Wildan dengan menenteng Botol yang dia beli tadi, "Beli apa Van?" Tanya Wildan yang melihat Vania menenteng sesuatu.

"Iniii!" Vania menunjukkan Hasil yang dia dapat dari tukang penjual mainan tadi, Seketika Wildan tertawa terbahak bahak "Hahhahahhahah!" Ada saja tingkah perempuan satu ini.

"Ini satu buat kakak, satu buat aku" Vania membagi mainan nya, satu untuknya dan satu untuk Wildan.

"Hahah oke oke..." Wildan mengambil mainannya.

Dengan posisi Vania yang masih berdiri ia mulai meniup air yang berada di tengah tengah lidi berbentuk,

"Hahhahahha ahhh sukaaa bangettt..." Vania melonjak lonjak sambil meniup balon busa itu,

"Dihhh malah senyam senyum, Ayoo mainnn..." Vania menarik lengan Wildan yang masih duduk manis direrumputan dengan memandang Vania.

"Hahaha iya iyaaa.." Wildan langsung bangun dari tempatnya duduk.

Wildan menarik lidi berbentuk hati dan meniupkan arah balon busa itu ke Vania. Botol yang berisi sabun tadi masih penuh dan sekarang tinggal seperempat.

Nafas mereka berdua juga sudah terenggah-enggah karena meniupi balon busa dengan semangat,

"Cape juga ya huftt huftt.." Vania menarik nafasnya perlahan,

"Huhhh aku juga, udah dulu ya cape huuhhh.." sekarang Wildan pun sudah lelah, dia mendudukan dirinya direrumputan lagi.

"Aku juga huhhhh.." Vania menyusul mendudukan Badannya langsung ke rerumputan,

"Ehhh bentar aku ke sana dulu ya.." Wildan langsung berdiri dari duduknya dan menghilang entah kemana,

"Oh okee.." Balas Vania singkat dan kembali melihat ke pemandangan sambil mengembalikan nafasnya yang terenyah-enyah.

Wildan pergi menghilang sekitar 5 menit lewat,

"Nih Van.." Wildan kembali sambil memberikan botol minum.

Vania terkaget saat Wildan menggulurkan tangan nya "Ehh.."

"Gih minum, pasti haus!" Wildan membukakan tutup botol minum itu dan Memberikan ke Vania .

"Thanks kak!" senyum Vania dan meminum minuman dari Wildan,

"My pleasure!" Wildan juga meneguk minuman miliknya.

"Udah mau jam enam an ya?" Vania melihat ke arah jam tangannya, Wildan melihat Vania dari ujung Matanya "Ehh iya!"

"Bentar lagi ada senja nih pasti!!"

"Seriusan bakal ada senja?!" Raut muka Wildan berubah menjadi tambah bersemangat, "Adaa! bentar bentar kenapa memangnya kak?" Tanya Vania setelah melihat raut wajah Wildan.

"Gapapa sih, suka aja kalo denger kata senja..." balas Wildan sambil menatap indahnya langit.

"Serius kak suka senja?" Vania langsung melonjak kegirangan,

"Suka, liat aja Insta aku hampir senja semua fotonya.."

"Insta kakak apa?" Tanya Vania,

"M.wildan" jawab Wildan,

"aku follow ya!" Vania menarik handphone nya dan membuka halaman instagram.

Kak wildan suka abis sama senja? Sampe isi Instagram nya senja semua..lamun Vania melihat halaman Instagram Wildan.

"Udah aku follow ya!" Vania meletak kan handphone disaku nya.

"Entar aku follow back ya.." Wildan masih menatapi langit langit yang sudah mulai kelabu. Matahari sudah diujung garis terangnya, dan senja juga sudah siap untuk mengeluarkanya cahaya senjanya.

Senja sudah menunjukan cahayanya,

Mereka berdua mulai menutupkan mata nya masing masing.

"Senja mau nitip dong, makasih buat mas komandan yang udah dateng kehidup aku yang sunyi ini. Bilangin ama dia ya aku pengen ketemu, walau baru kenal beberapa tapi dia ngajarin aku nyaman. Nitip ya senja...makasih senja udah dateng , i hope you can know about my feelings and i hope you can be mine. Eh bentar belum selesai nih, ya allah tunjukin orang yang bener bener buat aku yaa, cape patah hati aku tuh!" Vania mendalamkan doa nya di dalam hatinya.

Sedangkan Wildan, "Gapapa belum bisa deket banget yang penting bisa sebelah deh, makasih ya allah! Aku yakin dia orang yang bisa buat hidup aku bahagia, bisa kasih tawa, aku yakin dia punya perasaan yang sama, and she can know about my feeling and i will wait just for you. Bismillah ga ditinggalin lagi!" senyum di ujung bibir Wildan naik demi sedikit sambil berharap atas doanya.

10 menit sudah berlalu, setelah memejamkan matanya mereka melanjutkan menikmatin suasana dengan mendengar kan lagu.

"Kak..pulang yuk.." toel Vania ke bahu Wildan yang masih asik menikmati suasana, "Yuk yukk!" Wildan mematikan lagu yang diputar dari handphonenya. Wildan berdiri dari duduknya dan membersihkan celana nya dari rerumputan.

"Let goo!" Wildan menjulurkan tangan kanannya untuk membantu Vania berdiri dan dibalas Vania dengan menggaitkan Tanganya dia tangan Wildan. "Terima kasih!" Senyum Vania,

Dan ya tanpa sadar dari tempat mereka duduk sampai ke arah mobil. mereka masih berpegangan tangan.

"Van tadi nama tempatnya apa?" Mereka sudah berada dalam perjalanan pulang, "Bintang," Jawab Vania.

"Gimana baguskan tempat recommendation aku?" Tanya Vania.

"Bagus, enak banget tempat nya apa lagi suasananya!" jawab Wildan,

"Kamu tau tempatnya dari mana Van?" Wildan sedikit melirik Vania dari ujung matanya sedetik, setelah itu fokus kembali menyetir.

"Dari abang," Vania juga sedang fokus, fokus memandangi orang disampingnya yang sedang menyetir.

Mereka stop disalah satu tempat dulu,

"Van sebentar ya," Wildan melepas beberapa artibut ditanganya.

"Sipo!" Vania sedikit melirik lirik ke arah luar,

"Vania lagi solat ga?" Wildan melihat tingkah Vania yang sedang melirik lirik kearah luar mobil

"Solat kak," jawab Vania,

"Mau sholat dulu ga? Atau mau dirumah?" Tanya Wildan.

"Ikut ya kak.." Vania turun dari mobil.

Jadilah mereka solat dulu dimasjid, dan ya syaf sholat mereka sejajar. Setelah sholat baru lah mereka melanjutkan jalan pulang kerumah.....