"Tunggu."
Tangan Jiang Tingxu yang hendak menutup pintu itu pun berhenti.
"Ada apa lagi?"
Pria itu berjalan semakin mendekat. Akhirnya, di antara keduanya, hanya tersisa jarak satu jengkal.
Jiang Tingxu terus ditekan mundur. Tapi karena belakangnya tembok, ia sudah tidak bisa mundur lagi.
Begitu melihat hal ini, terlihat jelas apa yang tergambar di wajah pria itu. Satu tangannya kini berada di belakang dinding.
Perbedaan ketinggian di antara keduanya hampir 20 sentimeter, jadi pria itu kini sedikit membungkuk.
Jantung Jiang Tingxu berdetak lebih cepat, ia terjebak pada situasi seperti ini. Bagaimana ia bisa tenang?
"Kamu .... "
Senyuman di bibir pria itu seperti keluar dari relung hatinya, "Istriku, apa aku dapat hadiah?"
"Hadiah? Hadiah apa? Apa yang sedang kamu bicarakan?"
Jiang Tingxu sungguh tidak mengerti apa sebenarnya maksud pria ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com