"Kakak, maafin kami, ya. Kami gak tahu. Sumpah, Kak!" Audia masih mendengar kedua adik kelasnya itu merengek meminta maaf, sampai mengekorinya ke dalam kelas.
Erika yang sedari awal usai mata kuliah pertama tetap diam di dalam kelas–karena merasa tidak enak badan–menjadi tertarik untuk menyimak kejadian di dalam kelasnya.
Audia dan anak-anak baru, ada apa dengan mereka bertiga? Batin Erika.
Bastian, juga beberapa mahasiswa lainnya yang ada di dalam kelas, ikut menyimak 'drama baru' dengan 'pemain lama–Audia', sebagai bintang utamanya.
Audia masih duduk diam. Meja yang menempel di bangkunya di putar ke atas, karena sudah tidak muat untuk perutnya yang kian membesar.
Sebetulnya Alvin sudah menyiapkan bangku dan meja khusus untuk Audia selama kuliah. Bangku dan meja yang terpisah, agar mahasiswi dengan kondisi seperti Audia tetap bisa mengikuti perkuliahan dengan nyaman.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com