Belanja

Setelah berjam-jam mereka bertiga mengelilingi mall. Kini ketiga perempuan tersebut masuk kedalam salah satu restoran cepat saji disana.

"Kak.. aku lapar." Rengek Gladys sambil memegang lengan Sasya. Gadis bermata biru itu tak sungkan untuk meminta apapun pada istri bosnya.

Sedang Sharon menyipitkan matanya. Tak suka. "Kupikir kau dulu tak semanja dan tak serewel ini Gladys." Celetuknya kesal.

Gladys hanya menunjukan cengiran lebarnya, kemudian ia menggandeng Sasya untuk duduk disalah satu kursi.

Sharon pun mengikuti mereka dari belakang.

Memang, saat Sharon masih bekerja di mansion Bryan. Kepribadian Gladys tidak seperti itu. Saat melihat apa yang terjadi hari ini sangat mengejutkan baginya, karena setahu Sharon. Dulu Gladys itu gadis terdingin disana. Gladys akan bersikap berbeda jika berada di dekat Bryan dan Lian.

Entah itu apapun alasannya. Ah didepan Farrel juga.

Farrel ya.. seketika Sharon memikirkan pria itu sekarang.