***
Sinar matahari yang muncul malu-malu dari balik gorden yang tertutup telah membangunkan Aletta. Gadis itu mendapati dirinya tidur menghadap ke jendela besar. Dia memicing, menyesuaikan retina dengan cahaya lampu yang sengaja tak pernah dimatikan ketika dia stay cation di suatu penginapan.
"Uh... jam berapa sekarang?" gumam Aletta sembari mengambil ponselnya yang diletakkan di atas laci kecil samping ranjang. "Oh astaga..." Dia langsung mengusap wajah saat melihat 08.41 WIB tertera di layar kunci. Gadis itu menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan dan berbalik, menemui Arkhano yang masih terpejam dengan napas yang terdengar menderu hebat.
Alis Aletta mengerut. Ada yang tak beres dengan ekspresi dan napas kekasihnya. Dan benar saja. Ketika dia meletakkan tangannya di dahi Arkhano, pria itu sudah sepanas bara api. Sontak, dia langsung terduduk dan khawatir.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com