webnovel

Love Language

***

Hanya butuh waktu beberapa detik sebelum vidio call antar benua itu terhubung. Tampak Dylan yang sedang makan siang di kantin universitas yang terlihat cukup ramai walaupun pria itu memakai earphone bluetooth sehingga suara-suara di sekitar tak masuk ke sambungan telepon.

"Hai, bro!" sapa Dylan melambaikan tangan singkat.

"What's up!" balas Arkhano akrab. Padahal mereka belum kenal terlalu lama, tetapi itulah pertemanan di antara lelaki.

Dylan mengamati sembari memakan fish and chips sebagai menu makan siangnya kali ini. "Lebih baik dari ekspetasiku. Ku kira kamu sampai pakai selang bantu untuk napas," katanya terkekeh kecil.

"Hampir, kalau aku masuk ICU," balas Arkhano bernostalgia pada beberapa hari terakhir, di saat dia pingsan berkali-kali dalam sehari. Makanan atau minuman apapun tak masuk ke tubuhnya karena dia yang selalu muntah setelah itu. Kalau tidak ada infusan, mungkin dia sudah tak sadarkan diri dalam waktu yang lama saat itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com