webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
234 Chs

Bab 107

Mungkin karena target kedua wanita itu sama, mereka masih belum bentrok. Tapi sepertinya, ketika Red Skull dan Kraken mati, mungkin kedua wanita itu akan melakukan pertempuran abad ini!

Setelah kembali dari Jerman, Yves merasa lelah secara fisik dan mental. Untungnya panen kali ini sangat kaya.

Yang sebelumnya orang biasa sekarang telah menjadi pria kekar dengan kekuatan eksplosif, kedua dia juga telah melangkah ke bidang Sihir yang di ajarkan oleh Sindella! Kedua hal itu benar-benar memberikan manfaat yang sangat besar baginya.

Selain itu dia juga membawa Sinthea pulang, tapi wanita itu seperti bom waktu, tidak bisa dikatakan baik ataupun buruk.

Setelah menemui Dana dan menjelaskan beberapa hal yang harus di lakukan selanjutnya, Yves kembali ke MIT bersama Edie dan Ruth. Untuk sekarang tidak ada yang bisa di andalkan untuk menjaga wanita dan gadis kecil itu, jadi dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Setelah setengah bulan tidak bertemu dengan Bibi Sarah, nampaknya perutnya telah tumbuh lebih besar! Memikirkan bahwa dirinya akan menjadi ayah murahan Captain America, hal ini membuatnya sedikit bersemangat. Tapi Steve akan merasa hatinya tersayat ketika mengetahui hal ini, hehe.

Wanita yang ada di rumah tidak mengatakan apa-apa ketika melihat Yves membawa wanita lain kembali. Pertama, mereka hanya pengasuh, dan kedua, paling-paling mereka hanya kekasih.

Tapi tetap saja, bukan hal yang baik untuk membiarkan banyak wanita tinggal bersama, oleh karena itu Yves memutuskan untuk menyewa vila lain. Lagi pula uangnya masih cukup, jadi tidak masalah sama sekali.

Jika dirinya yang sebelumnya ingin melakukan ini, mungkin dia telah jatuh miskin! Jika dia sendiri tidak mampu menghidupi dirinya sendiri, apakah dia akan berani mengait banyak sekali wanita?

Setelah menyelesaikan urusan kecil tersebut, Yves datang ke laboratorium pribadi Jennifer. Karena hubungnnya yang dekat dengan professor cantik itu, tentu saja dia diberi kunci cadangan untuk mengakses laboratorium tersebut.

Saat pintu lab terbuka, dia melihat beberapa debu di sana sini, nampaknya lab tersebut sudah tidak digunakan untuk sementara waktu. Tapi keseluruhan masih terlihat cukup bersih.

Yves segera menulis daftar barang yang dia butuhkan di atas kertas kosong kemudian menyerahkan kepada orang yang bertanggung jawab untuk membeli barang-barang tersebut.

Setelah itu Yves mengambil persediaan peralatan yang dia butuhkan, kemudian memilahnya menjadi beberapa bagian. Tujuannya selanjutnya tak lain untuk menyelesaikan komputer yang dia kerjakan.

Tapi jika dananya tidak cukup untuk membuat komptuter, maka dia akan bereksperimen dengan Walkie-talkie terlebih dahulu.

Di tahun ini, Walkie-talkie bisa di katakan sebagai benda Artefak! Singkatnya teknologi hitam yang tidak seharusnya muncul di tahun 1938!

Di tahun ini, tidak ada banyak orang yang memiliki telepon, jika pun mereka ingin, mereka harus pergi ke kantor pos untuk menelpon seseorang. Adapun bilik telepon umum, hal itu masih belum didirikan.

Apa sih kegunaan walkite-talkie? Tentu saja ada banyak, tapi yang utama dapat di gunakan dalam peperangan.

Selain itu ada banyak industri yang membutuhkan peralatan komunikasi jarak pendek semacam ini. Jika Walkie-talkie dipasangkan dengan baterai lithium yang dapat diisi ulang, maka bisnis ini akan meledak!

Kembali ke rumah, Yves datang menemui mentornya, Jennifer, sambil membawa berbagai suvenir.

Jennifer terlihat duduk di sofa sambil membaca buku. Untuk mengakses vila ini anda memerlukan sebuah kunci, dan kunci itu kebetulan di pegang oleh Jennifer dan Yves!

Mendengar suara pintu terbuka, mulut Jennifer melengkung menjadi senyum bahagia. "Hehe, apakah kamu sudah kembali? Aku senang kamu aman." Jennifer menyapa muridnya.

"Professor, aku kembali. Bagaimana kabar anda?" Yves menyapa dengan sedikit malu-malu, bagaimanapun hubungan keduanya bukan sekedar guru dan murid biasa.

Jennifer berdiri sambil meregangkan pinggangnya. Pakaian rumah yang dia kenakkan dengan sempurnya menunjukkan sosoknya yang menggoda.

Meskipun dia melihat pria itu membawa sesuatu untuknya, tapi Jennifer tidak perduli. Dia berjalan menuju kamarnya dengan langkah menggoda. "Kamu bisa duduk sambil menonton tv, aku akan kembali ke kamar, aku merasa ngantuk."

"Omong-omong, ingatlah untuk mengunci pintu sebelum kamu pergi."

Melihat sikap menggoda wanita itu, tentunya Yves menyipitkan matanya. Dia dengan jelas melihat 'tujuan' lain dari tindakan wanita itu...

***

Pada saat Yves kembali ke MIT, langit telah menjai gelap. Untungnya fisiknya telah ditingkatkan oleh Serum, jika tidak dia mungkin akan kembali dengan langkah lemas.

Di rumah, Souline, sebagai kakak tertua tentunya menyambut anggota baru, Ruth, dengan sangat ramah. Sedangkan ibu Ruth, Edie telah berada di dapur.

Semua orang yang ada di rumah menyambut kedatangan kedua anggota baru itu dengan sikap ramah. Saat awal datang, Edie sempat ragu-ragu, tapi sekarang dia merasa lega. Meskipun dia terpisah dari putranya, setidaknya sekarang putrinya ada di sisinya, yang mana membuat emosinya membaik.

Di sisi lain Yves telah kembali ke kamar, dia sekarang duduk tenang dengan posisi bermeditasi. Samar-samar Yves merasa bahwa fondasi yang dia dirikan hampir selesai. Fondasi itu di bangun dengan cara yang khusus, sangat kokoh dan juga berbentuk sci-fi!

Setelah puas duduk bermeditasi, Yves memutuskan untuk melanjutkan meditasinya dengan cara membaringkan dirinya di kasur. Matanya tertutup seolah-olah sedang tidur, tapi sebenarnya dia telah tenggelam ke dalam dunia sihir yang dia coba kembangkan.

Tidak sampai larut malam, Yves bangun sambil menghembuskan napasnya secara perlahan. Saat menggeser tangannya, cahaya berwarna oranya kemerahan muncul. Saat melihat hal ini, mata Yves langsung bersinar dengan penuh kegembiaraan!

Apa artinya ini? Tentu saja dia telah memiliki kualifikasi untuk menggunakan sihir!

Di perut bagian bawah, di mana mata telanjang tidak dapat melihat, ada sebuah kastil kecil yang mungil. Kekuatan sihir yang dihasilkan oleh jaringan otot seluruh tubuh secara otomatis ditarik oleh kastil kecil itu, yang mana kastil kecil itu di jadikan sebagai sumber sihir dan tempat penyimpanan!

Yves yang masih bersemangat tentu saja tidak bisa tertidur. Setelah berhasil membangun sumber sihirnya, hal itu berarti bahwa dia berhasil menjadi Wizard Apprentice!

Karena dia tidak bisa tidur, Yves memutuskan untuk menyelinap ke kamar Bibi Barra! Di masa lalu, Yves tentu saja bukan lawan wanita kepolisian itu, tapi sekarang Yves lah yang mendominasinya!

Di paruh kedua malam, Yves berjalan perlahan ke kamar Ibu Lex Luthor botak, Leticia! Wanita itu tentu saja kaget dan berteriak, tapi setelah itu tidak ada suara lain kecuali desahan kesenangan.

Setelah keluar dari kamar Leticia, Yves berjalan ke laboratorium dengan senyum lebar. Sekarang dia ingin melanjutkan penelitiannya. Komputer yang dia buat hampir selesai, jika dia berhasil membuat hal ini bekerja seperti yang seharusnya, maka penjualannya akan meledak ke seluruh dunia!

Pagi-pagi sekali, ketika Leticia turun untuk membuat sarapan, entah mengapa dia melihat Sarah dan Barra tersenyum. Nampaknya dia telah ketahuan! Bahkan Edie menunduk sambil menutup mulutnya.

Adapun untuk Souline, Lena, Lex Luthor dan Ruth, mereka tidur di vila baru. Biarkan anak-anak tak kenal lelah itu tinggal di rumah yang lain.

Adapun mengapa Yves membiarkan anak-anak itu tinggal di rumah lain, tentunya hanya Yves yang tahu ide-ide buruknya!

-----

read chapter 202 on;

patréon.com/mizuki77