Di Korea Selatan, Nora masih berusaha mengingat identitas aslinya. Nora sedikit kesal, karena bayangan pria yang wajahnya tidak jelas itu terus menghantui ingatannya. Nama David terus terngiang di benaknya. Menghantui setiap langkah suram.
Nora pun usai mandi, lekas ia hanya membungkus handuk kecil. Hanya dadanya yang kecil dan area kewanitaannya yang ditutupi oleh handuk. Dia segera pergi tanpa berpikir bahwa seseorang ada di sana. Nora tak tahu, ia merasa yakin jika tak ada siapa-siapa di sana. Padahal, sejatinya ia sedang diawasi oleh seseorang.
Pagi-pagi sekali, Nora sudah bangun. Katanya Nora ingin pergi ke daerah perbatasan. Nora ingin pergi ke sana. Saat itu pukul delapan, dia baru saja keluar dari kamar mandi. Kelima orang yang mengabdi pada negara itu sudah siap sejak sejam yang lalu.
"Dia tidur, kan, di kamar mandi?" tanya Praka Renjana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com