"Lo bisa berhenti buat telfon gue?" Suara nyaring terdengar sesaat setelah Davira melempar batu terakhir jatuh ke dalam sungai. Gadis berambut sedikit ikal sebahu itu menoleh sembari tersenyum kecut.
"Soal Adam," ucap Davira lirih. Gadis di sisinya berjalan mendekat. Menyandarkan tubuh rampingnya di sisi jembatan. Menoleh pada Davira kemudian.
Selepas pergi begitu saja meninggalkan Davina, ia tak lekas kembali ke rumah. Panggilan demi panggilan yang dilakukan melalui ponselnya untuk gadis bermata kucing itu ia lakukan demi mengusir rasa gundah yang ada di dalam dirinya saat ini. Hati Davira hancur. Meskipun tak mendapat fakta yang sebenarnya, namun opini yang didapat oleh gadis itu malam ini seakan mengiring segala kepercayaan untuk fakta bahwa Davina berselingkuh dengan kekasihnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com