webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

57. Malam Penghakiman

"Lo bisa berhenti buat telfon gue?" Suara nyaring terdengar sesaat setelah Davira melempar batu terakhir jatuh ke dalam sungai. Gadis berambut sedikit ikal sebahu itu menoleh sembari tersenyum kecut.

"Soal Adam," ucap Davira lirih. Gadis di sisinya berjalan mendekat. Menyandarkan tubuh rampingnya di sisi jembatan. Menoleh pada Davira kemudian.

Selepas pergi begitu saja meninggalkan Davina, ia tak lekas kembali ke rumah. Panggilan demi panggilan yang dilakukan melalui ponselnya untuk gadis bermata kucing itu ia lakukan demi mengusir rasa gundah yang ada di dalam dirinya saat ini. Hati Davira hancur. Meskipun tak mendapat fakta yang sebenarnya, namun opini yang didapat oleh gadis itu malam ini seakan mengiring segala kepercayaan untuk fakta bahwa Davina berselingkuh dengan kekasihnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com