webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Alana

Semoga bukan Ara yang selalu diceritakan oleh kak Juna ke Dito selama ini.

Bun, Ara benar tercipta buat Dewa bukan sih?

Karna terkadang, bayangan masa lalu suka terlintas di otak Dewa, jika sedang fokus memikirkan Ara akhir-akhir ini.

Padahal, berada di dekat Ara itu sangat membahagiakan hati Dewa, bun.

Semua hal yang Dewa lihat di diri Ara itu sangat indah, bun.

Bahkan sikapnya yang ceroboh pun, Dewa sangat menyukainya.

Tapi, perasaan Dewa ini beneran ada atau hanya ilusi sih, bun.

Tok tok tok

"Mas Dewa? Ada tamu mas?"

"Siapa mbok?"

"Mbak Dewita, mas."

Dewita? ngapain dia ke sini sendirian?

"Iya mbok sebentar, Dewa bentar lagi turun."

"Baik mas."

Gue bergegas keluar kamar menuju ruang tamu untuk menemui Dewita di sana.

"Hai Wit?"

"Hai Wa."

"Tumben ke sini sendirian?"

"Ada yang mau gue tanyain, Wa."

"Apa?"

"Dito udah punya pacar belum?"

"Lu ke sini, cuman mau nanyain itu? kan lewat chat atau telfon bisa Wit?"

"Pengen tahu langsung Wa."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com