webnovel

LoveMyDestiny-39

Pagi-pagi sekali Liu dan juga Yongseng pergi ke pengadilan, untuk membicarakan kasus Qionglin. Liu ingin Huan Xin meringankan hukuman untuk wanita itu. Lagian Qionglin juga belum terbukti bersalah dalam hal ini.

Sesampainya di pengadilan, Liu malah melihat Huan Xin yang tampak cemas dan khawatir. Banyak sekali Tabib yang keluar dari kamar pengadilan ini. Entah sudah berapa Tabib yang tampaknya menyerah.

Langsung saja Liu mendekati Huan Xin, dan bertanya apa yang terjadi pagi ini. Belum lagi semua orang berkumpul di depan pengadilan dengan takut.

"Tuan Huan Xin, aku---"

"Ah Tabib Liu maafkan aku. Tapi aku sedang tidak ingin membahas apapun tentang wanitamu itu." Potong Huan Xin cepat.

Mendengar kata wanitamu membuat kedua pipi Liu memerah. Dia terlihat sangat malu, padahal diantara mereka tidak memiliki hubungan apapun kecuali teman.

Liu melihatnya Li Xie yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya. Belum lagi saat Liu melihat darah hitam keluar dari telinga kiri Li Xie. Yang menandakan jika pria itu tengah terkenal racun yang mematikan.

"Tuan Huan Xin apa yang terjadi? Dan kenapa Jenderal Li Xin mengeluarkan darah hitam?" Ucap Liu penasaran.

Huan Xin menghela nafas berat, lalu menatap Liu dengan tatapan sedihnya. Semalam Li Xie dan juga pasukannya pergi untuk mengontrol daerah barat. Tapi yang ada Li Xie dikepung oleh banyak prajurit dan juga penjahat. Mereka sempat melawan dan menumbangkan beberapa penjahat itu. Tapi yang ada saat Li Xie lengah, mereka menusukkan sesuatu di lengan Li Xie dan membuat pria itu jatuh pingsan. Reaksi itu tidak begitu lama, langsung seketika telinga Li Xie mengeluarkan darah hitam dengan wajah pucatnya.

Liu meminta izin untuk memeriksa Li Xie siapa tahu saja dia bisa menyembuhkan Li Xie. Tapi yang ada saat memeriksa Li Xie, Liu tahu jika detak jantung pria itu cukup lemah, nafasnya juga tersenggal dan juga tidak beraturan. Liu hanya takut jika Li Xie tidak bisa diselamatkan.

"Bagaimana Tabib Liu apa yang terjadi dengan anakku?" Ucap Huan Xin.

"Dia terkena racun Gu, racun yang langsung menyerang jantung." Jelas Liu.

Tubuh Huan Xin lemas seketika. Belum lagi saat Liu bilang kalau racun itu sangat sulit untuk disembuhkan. Dan bahan untuk membuat penawar racunnya juga sulit. Tumbuhan yang dicari tidak sembarang bisa tumbuh di Xie Jie. Sedangkan Li Xie hanya mampu bertahan selama satu minggu, jika tidak segera mendapatkan obat maka, nyawa Li Xie akan melayang.

"Tolong lakukan sesuatu Tabib Liu. Berapapun akan aku bayar agar anakku bisa kembali pulih."

Bukan masalah uang, tapi mencari tanaman angelica dan juga neredick juga sangat sulit. Dan tidak sembarang bisa tumbuh. Sedangkan tumbuhan itu hanya ada di lembah yang beracun. Karena neredick dan angelica itu adalah tanaman racun, yang hanya bisa tumbuh di kelilingi racun. Jika tersentuh manusia pun, manusia itu akan mengering dan tewas seketika.

"Aku akan mencarinya." Ucap Huan Xin.

"Jangan terburu Tuan Huan Xin. Tanaman itu tidak jauh di pemukiman yang tinggi, dan juga tempat yang kering. Aku saja tidak pernah bisa menemukan tanaman itu. Apalagi Anda dan pengawal Anda." Ucap Liu setenang mungkin.

"Lalu apa yang harus aku lakukan Tabib Liu. Aku hanya memiliki dia setelah istriku meninggal. Aku tidak ingin kehilangan anak laki-laki ku."

Melihat Huan Xin menangis membuat Liu tersenyum. Hanya ada satu cara untuk membuat Li Xie bangun dari tidurnya. Tapi Liu meminta Huan Xin untuk berjanji lebih dulu sebelum dia mengatakannya.

"Katakan padaku Tabib Liu, aku akan melakukannya apapun untuk anakku."

Liu tersenyum dia pun melirik ke arah Yongseng yang tersenyum kecil. Seolah Kakaknya itu tahu apa yang ingin Liu katakan.

"Sebenarnya ada satu orang yang bisa langsung menyembuhkan anakmu, Tuan Huan Xin. Tapi sepertinya aku tahu, jika kau akan menolaknya." Ucap Liu ragu.

"Katakan saja, aku tidak akan ragu jika kau yang bilang." Jawa Huan Xin cepat.

"Qionglin. Nona Qionglin lah yang mampu menyembuhkan anakmu, jika kau mau Tuan Huan Xin. Kalau tidak ya sudah kau tahu betul, apa yang akan terjadi dengan Li Xie."

Tanpa basa basi Huan Xin pun langsung menolak usulan Liu. Huan Xin bahkan sampai menuduh Liu, jika pria itu sengaja untuk menjadi bebaskan Qionglin dan membuat Huan Xin tidak berdaya. Karena jika dia berani membebaskan Qionglin, musuh terbesarnya adalah Kekaisaran. Di mana dia akan dihukum penggal, kalau melawan hukum kerajaan.

Yongseng yang diam saja juga menambahkan bumbu dalam ucapan Liu. Agar pria tua itu setuju dan membebaskan Qionglin. Wanita itu sangat pandai meracik obat, dan Yongseng yakin kalau Li Xie akan sembuh di tangan Qionglin.

Tapi lagi-lagi Huan Xin menolaknya, dia sama sekali tidak ingin wanita pembunuh itu menyentuh anaknya. Bukannya sembuh yang ada anaknya itu pasti meninggalkan Huan Xin.

"Semua keputusan ada ditanganmu Tuan. Aku hanya memberi saran." Liu melirik ke arah Yongseng yang terus tersenyum. Mereka memutuskan untuk pulang. Lagian suasana sedang tidak enak, Liu juga tidak ingin menambah beban pikiran Huan Xin.

Baru beberapa langkah, Huan Xin mampu menghentikan langkah Liu dan juga Yongseng. Dan meminta pengawal pengadilan ini, untuk membawa Qionglin. Untuk kali ini Huan Xin mengalah, dia mempercayai Qionglin tapi dengan syarat jika Liu dan juga Yongsemg sebagai penanggung jawab. Jika sesuatu terjadi pada Li Xie setelah wanita itu menyembuhkannya.

"Aku bahkan berjanji padamu Tuan Huan Xin, anakmu akan segera bangun jika wanita itu mengobatinya." Ucap Liu menyakinkan.

"Ya aku berharap begitu."

Huan Xin memberi perintah untuk membawa Qionglin ke kamar pengadilan. Jika wanita itu sampai bisa menyembuhkan Li Xie. Itu tandanya Qionglin tidak terlibat jauh dalam kasus kematian Nyonya Ming. Tapi jika Qionglin bisa menyembuhkan Li Xie, mungkin Huan Xie bisa meringankan hukuman untuk Qionglin.

Tak lama orang yang ditunggu pun datang. Wanita itu menekuk lututnya di depan Huan Xin, lalu menatap Liu dan juga Yongseng dengan kaget. Bisa-bisanya dia pria itu sudah berada di pengadilan sepagi ini.

"Salam Tuan Huan Xin."

"Berdirilah." Titah Huan Xin berwibawa. Pria itu menatap Qionglin dengan tidak percaya. Tapi kata Liu dia adalah wanita yang tahu soal ramuan. Tidak ada salahnya juga kalau Huan Xin mencobanya. "Aku dengar dari Tabib Liu kau tahu semua tentang tanaman herbal." Tanya nya dengan santai, walau wajahnya terlihat begitu khawatir dan gugup.

Qionglin melirik ke arah Liu sebelum menjawab. Apalagi Yongseng yang hanya manggut-manggut seperti kucing.

"Aku mengenal baik semua jenis tumbuhan herbal." Jawab Qionglin percaya diri.

"Kalau begitu periksalah anakku. Jika kau bisa menyembuhkannya, aku akan meringankan hukumanmu."

Qionglin melongo melihat Huan Xin tidak percaya. Pria itu benar-benar meminta Qionglin untuk memeriksa anaknya? Apa dia tidak takut jika nanti Qionglin akan membunuh anaknya? Bukannya pria itu kemarin menuduhnya sebagai pembunuh? Lalu untuk apa dia meminta Qionglin untuk mengobati anaknya? Apa lebih baik jika Qionglin menggigit pergelangan kaki anak Huan Xin, agar anak itu tewas seketika?

"Nona Qionglin…." Panggil Huan Xin saat melihat wanita itu tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Qionglin mengerjapkan matanya berkali-kali dan melihat Huan Xin yang menatapnya penuh harap. "Akan saya usahakan, tapi aku tidak bisa berjanji."

-LoveMyDestiny-

Bab berikutnya