Aisyah tersenyum miring, "Ini yang namanya adil Bu?"
Wanita itu menghembuskan napas panjangnya yang begitu berat, dia tak berani menatap manik mata menantunya yang terlihat begitu marah, "Bukannya suamimu masih ngasih nafkah? Itu namanya adil."
"Ngasih nafkah apanya? Gaji anak Ibu sekarang itu udah ada di tangan Vira, menantu baru Ibu yang kaya ular itu! Dia udah ngerampas hak-hak aku sebagai istri, dan hak anak-anakku. Anak orang lain di manja, sementara anaknya sendiri di tinggal tanpa kabar." Aisyah menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena kesal, dia tak habis pikir dengan orang-orang di tempat ini yang benar-benar mendukung perselingkuhan suaminya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com