Meskipun kepala gadis itu sangat ringan, bahunya terasa berat. Hal ini membuat tubuh Pei Ziheng menjadi tegang.
Gadis ini... terlalu mirip dengan Xiao Ling. Ketika lelah, Xiao Ling selalu suka bersandar dengan pasrah di bahunya dan memejamkan mata. Pundaknya yang ringan seperti bulu pun terasa seperti beban satu ton. Ia tidak berani bergerak karena takut membangunkannya. Dengan tubuh miring, gadis itu tidur nyenyak. Alisnya yang awalnya tegang, perlahan mulai rileks, dan ia seperti sedang bermimpi.
Kepingan salju beterbangan, dan pemandangan kota menjadi buram ketika mobil melaju di jalan.
"Bos, kita sudah sampai." terdengar suara sopir beberapa saat kemudian. Mobil pun berhenti di luar sebuah villa.
Villa ini adalah salah satu investasi Pei Ziheng. Dihiasi dengan tanaman cedar dan ivy, taman di sana rimbun dan hijau bahkan di musim dingin. Kepala pelayan dan beberapa pelayan sudah berbaris di depan pintu, siap menyambut sang tuan rumah pulang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com