Ravino dan Arabella saling berpandangan. Sudah diduga, Vivaldi pasti akan terus berusaha mengelak. Untung saja Arabella sudah menyiapkan rencana cadangan.
'Kalau begini, tugasku hanya mengulur waktu sampai Julian datang, kan?' tanya Ravino melalui telepati.
Arabella mengangguk samar sebagai jawaban.
"Saya pikir itu lebih buang-buang waktu, Marquess Falzen," ujar Ravino sambil menatap Rose dan empat anggota The Sinners yang sudah ia ikat itu.
Empat orang itu bukannya lemah hingga tak bisa melepaskan ikatan, melainkan Ravino yang diam-diam menggunakan sihir agar ikatannya tidak bisa terlepas dan tak ada kesempatan bagi orang-orang itu melarikan diri meskipun sudah sadar kembali setelah diserang oleh Ravino tadi.
Rose sejak tadi bungkam. Ia menatap kerumunan orang yang sejak tadi melihatnya dengan tatapan mencela.
"Ibu!" Riana membentak Rose ketika ia maju mendekati Rose.
"Riana..." lirih Rose.
"APA YANG IBU LAKUKAN?!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com