Orchidia meminta Nella untuk menggiring keluar semua pelayan yang tidak diperlukan. Dan saat ini hanya ada Orchidia dan Yolanda di dalam kamar Arabella. Mereka menatap khawatir pada pipi gadis berhidung mancung itu yang kini mulai membengkak.
"Kak, kenapa malah menghalangi tamparan Ayah? Pipi Kakak jadi bengkak," ujar Yolanda.
"Lebih baik saya yang ditampar, dari pada Kakak yang tidak salah apa-apa malah jadi target salah sasaran."
"Itu juga tidak benar, Yolanda. Mau itu kamu ataupun Arabella, aku tidak berpikir kalian pantas ditampar," sanggah Orchidia.
"Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya," ucap Arabella dengan senyum manis namun sedetik kemudian meringis. Pipinya sakit saat ia menarik bibirnya untuk tersenyum.
"Tapi.. ini memang rencana saya yang ingin membuat mereka dimarahi Ayah," gumam Arabella.
"Lagi pula, apa salahnya saya membela adik saya, Bu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com