"Ya Allah, ini beneran ya masalah serumit ini mendaftarnya di Konsultan Ranjang," gerutu Lelis lirih setelah membaca email dari Yesa.
Dia meletakkan ponsel di atas meja, menyenderkan badannya pada kursi yang ia duduki. Kalimat demi kalimat yang Yesa tulis berputar di kepalanya. Mencari benang penyambung antara masalah Yesa dengan sang bapak dengan keharmonisan hubungan rumah tangganya.
"Ini mah mesti tanya ke mas Wahyu saja," putus Lelis
Bel tanda istirahat telah selesai, kembali berbunyi. Beberapa guru terlihat mulai meninggalkan tempat masing-masing. Siswa yang tadinya duduk bergerombol di depan kelas juga terlihat mulai satu demi satu masuk ke kelas mereka.
Lelis, mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di meja. Memasukannya ke saku gamis yang dia pakai. Dia hanya membawa daftar hadir siswa karena hari ini giliran dia mengisi kelas pesantren Ramadan kelas tujuh dengan materi hapalan juz amma.
"Bu," sapa Wawan di depan pintu ruang guru.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com