webnovel

Mengapa Tidak Tersambung? (6)

Editor: Wave Literature

Begitu tangan Gu Qingqing berhenti, suara Leng Sicheng tiba-tiba terdengar dari atas kepala Gu Qingqing. "Mengapa tidak diteruskan?"

Suara Leng Sicheng terdengar sedikit tidak puas dan sedikit ragu, seolah-olah tidak senang melihat Gu Qingqing terdiam seperti saat ini. Meski nada Leng Sicheng tidak membuat suara dinginnya terdengar seperti mengejek maupun menggoda, Gu Qingqing tetap masih tidak bisa melakukannya.

"Aku…"

"Kamu tidak menyeka semuanya di bagian bawah. Apakah kamu ingin aku masuk angin?" suara Leng Sicheng agak dalam, seolah sedang menuduh Gu Qingqing

Gu Qingqing merasa agak malu. Ia hanya mengerutkan bibirnya sedikit dan menatap Leng Sicheng yang berdiri dengan mata terpejam. Leng Sicheng bahkan tidak meliriknya sedikitpun. Leng Sicheng seolah-olah tidak peduli jika ia mendekatinya.

Gu Qingqing mengambil napas dalam-dalam, lalu mengambil handuk dan melompati kunci fatal Leng Sicheng. Ia langsung menyeka kakinya, sampai ke pergelangan kaki. Leng Sicheng juga sangat bekerja sama dengan menjulurkan kakinya keluar sandal. Intinya jelas, untuk membiarkannya membersihkan kaki Leng Sicheng juga.

Setelah semuanya selesai, tanpa melihat ke atas, Gu Qingqing berbalik dan mengambil baju tidur dan celana dalam dari bangku di sebelahnya."Sudah bisa memakainya," katanya.

"Masih basah di bagian sini. Apa kamu mau membuatku tidur basah-basah begini?" Leng Sicheng menunjuk ke satu-satunya bagian yang tidak diseka dengan handuk. Suaranya dingin dan kata-katanya menuduh. "Jika tidak membersihkannya, aku ingin di bagian sini—"

Tidak! Apa yang harus aku lakukan? Tidak bisa di situ! batin Gu Qingqing memekik. Sedangkan, Leng Sicheng berpikir, Apa masalahnya untuk Gu Qingqing?

Tidak peduli seberapa marahnya Leng Sicheng saat ini, sampai mati pun Gu Qingqing tidak akan melakukannya. "Bagian sini, lakukan sendiri…"

"Bagaimana? Hm?"

Saat Gu Qingqing melangkah mundur, Leng Sicheng mengikutinya dengan melangkah maju. Tubuh Leng Sicheng kian menekan tubuhnya. Meski telah memalingkan wajah, ia masih bisa merasakan napas Leng Sicheng yang agak panas menyembur di sisi lehernya. Semakin Leng Sicheng mendekat, semakin ia berusaha melarikan diri.

Gu Qingqing yang awalnya duduk di tepi tempat tidur kini semakin ditekan di bawah tubuh menjulang Leng Sicheng. Tubuhnya akhirnya jatuh di atas seprai. Ketika ia terjatuh, kakinya yang terangkat sepertinya menangkap betis Leng Sicheng. Leng Sicheng pun goyah dan ikut terjatuh bersamanya, merentangkan lengan panjangnya tepat di atas tubuh Gu Qingqing.

Gu Qingqing tidak mengenakan apapun di bawah jubah mandinya selain celana dalam. Tepat ketika ia jatuh, tali jubah mandi di pinggangnya tertarik hingga longgar. Garis leher jubah mandinya terbuka sedikit, memperlihatkan lengkungan kecil di kedua sisi dan pusar yang indah di perutnya yang rata. Rambutnya yang panjang dan agak keriting ikut terurai hingga beberapa helai rambut nakal menembus jubah mandinya, menutupi lengkungan di atasnya.

Gu Qingqing tampak sedikit terkejut. Kulit pucatnya dibubuhi sedikit riasan bedak. Bibirnya yang merah dan lembut sedikit terbuka, memperlihatkan barisan gigi yang rapi. Belum lagi, matanya yang jernih dan cerah. Saat ia terkejut, ia menatap gugup. Bola matanya menunjukkan rasa malu, sedikit kebingungan, dan sayup-sayup kabut.

Leng Sicheng melihat dari atas. Dari sudut pandang ini, dengan gaya cinta setengah tertutup ini, tampaknya akan sangat memabukkan dan tak tertandingi. Ia ingin meneruskannya! Mengingat kondisi kesehatan Gu Qingqing yang membaik dan demamnya harusnya sudah sembuh, Leng Sicheng dapat...

Mendekat, mendekat, dan terus mendekat. Leng Sicheng mencium bibir Gu Qingqing yang lembut dan menikmatinya dengan hati-hati. Keduanya kemudian saling mendekat.

Leng Sicheng sangat panas, seperti sedang ada yang membakar seluruh tubuhnya. Bisa dibilang bahwa Leng Sicheng adalah ahli merayu. Ia memang dikenal galak, acuh tak acuh, muram, dan memiliki banyak gosip skandal. Namun, ketika ia mendekat, jantung Gu Qingqing masih akan berdetak lebih cepat dan lebih cepat.

Suhu semakin panas dan suasana semakin sesak, saat itu ...