webnovel

Eps 1 Perkumpulan Karia

Di sebuah pesan discord langsung muncul dan itu menggegerkan satu chat discord tersebut karena orang yang disangka mati muncul kembali.

"Pagi, semuanya apa kabar?"

"Ndra jangan pake akun kakakmu."

"Ini saya loh Karia," sebuah lampiran foto wajah langsung dikirim.

"Tunggu beneran Karia."

Sebuah Emoticon anime langsung muncul dan memberi konfirmasi jawaban yes.

"Darimana aja tuh 4 tahun hilang?"

"Sebenarnya mau ngatain ini ke keluarga tapi ini gak bisa diterima akal sehat."

Seseorang langsung ikut aktif dan dari icon adalah adiknya Karia yang sedang ingin memberitahu kalau kakaknya pulang dan menjelaskan apa yang terjadi.

"Saya pindah dunia."

"Gak usah ngehalu juga loh. Padahal kami udah khawatir."

"Itu nggak bohong, bahkan bisa sihir kayak di anime."

"Nih adek kakak kompak banget mau bohong." seseorang langsung balas dan bukan orang yang sama.

"Kalau gak percaya kenapa gak dateng kerumah besok, saya bisa buktiin."

"Gak usah nunggu besok, kirim aja video." orang pertama langsung meminta bukti.

"Iya, tunjukin aja, paling cuma editan."

Tentu tanpa ada jawaban

***

"Dek, bisa rekamin enggak.:

"Baiklah, gak masalah kah kalau direkam?"

"Seharusnya enggak masalah. Sudah diteliti dengan baik batasan hukumnya."

Karia langsung meminta agar dipegangi HP, kemudian dia memulai mengeluarkan kekuatan sihir dia. Kegiatan tersebut direkam dengan Kamera HP yang milik adiknya

Tangan Karia yang tidak terlihat memegang seketika langsung bercahaya dan setiap pecahan cahaya tersebut muncul sebuah pedang yang terlihat terbuat dari permen, tetapi pedang tersebut sangat keras.

Karia tidak lupa melakukan atraksi kecil soal kekuatan karena ingin membuktikan kalau dia benar-benar pindah dunia ke teman SMAnya.

*************

"Oke tunggu lagi dikirim."

"Wah beneren dikirim."

Tidak lama kemudian sebuah video yang direkam oleh adiknya langsung dikirim.

Seketika tidak ada reaksi, entah karena tidak percaya atau karena sedang memastikan kalau itu bukan editan.

Tetapi melihat kualitas Video dan betapa cepatnya Karia mengirim video membuat mereka cukup yakin bahwa itu asli. Tetapi bisa saja ini sudah disiapkan sejak dan baru dikirim sekarang.

"Kenapa pada diem?"

Pesan tersebut memanaskan mereka untuk segera menjawab.

"Kalau masih nggak percaya kenapa nggak dateng kerumah saya, nanti saya buktiin asli. Kalau bingung alasan bilang aja selamatan pulang saya."

"Oke, nanti besok dateng rumah lo."

"Nanti ijin numpang makan aja."

****

Satu hari setelah percakapan itu.

Mereka akhirnya melakukan pertemuan kecil dirumah Karia lebih tepatnya kamar Karia sendiri. Mereka sudah berkumpul dan mereka sedang menikmati makanan yang disiapkan oleh keluarga Karia.

Tentu ketika Karia masuk, mereka langsung bersalaman karena akhirnya mereka bisa saling bertemu kembali sejak menghilangnya Karia, mereka berdua adalah teman dari SMP Karia, satunya teman adiknya Karia dan mereka pada dasarnya satu SMP yang sama.

"Jadi mana buktinya?"

"Jangan kaget yah!"

"Tentu."

"Sword Of Choux Caviler."

Cahaya muncul dari tangan kemudian semua Cahaya langsung berkumpul dan membentuk pedang yang sangat manis layaknya bisa dimakan secara langsung.

Mereka hanya bisa terdiam karena melihat bahwa temannya bisa menggunakan sihir dan memunculkan pedang yang sangat cerah. Tentu di dunia nyata hal ini sangat tidak mungkin bisa terjadi.

"Lihat ini beneran kan?"

Mereka masih diam dan hanya bisa mematung melihat pedang asli yang dipegang oleh Karia.

"Baiklah aku percaya, tapi boleh pegang gak?"

"Gak apa-apa kok. tapi ini berat loh."

Karia memberikan pedang yang terbuat dari adonan manisan yang dibentuk menjadi pedang. Gagang yang terlihat dari sebuah platik permen lolipop dan bahkan bisa pembatas bilah pedang terbuat dari sebuah kue yang bisa dimakan langsung.

"Berat, ini beneran berat." teman yang membawa pedang tersebut bahkan sulit untuk berdiri.

"Jadi ada yang lain enggak."

"Ada, tapi kalau yang lain agak memalukan?"

"Mau lihat!"

"Ryan mau lihat juga nggak?"

Teman satu umur dengan Karia yang sedang bermain dengan pedang permen buatan Karia, langsung berbalik dan berkata.

"Mau."

"Baiklah, Veil Of Sister Tart."

Seketika debu cahaya yang sama saat pedang permen dibuat kembali muncul dan langsung bercahaya tepat diatas kepala. Seketika sebuah Veil ala sister langsung menempel pada kepala Karia. Tetapi corak yang tidak begitu mirip Sister pada umumnya, kesan yang sama langsung muncul ketika membandingkan pedang dan Veil tersebut.

"Tunggu, jangan kaget dulu." Karia langsung memunculkan sebuah cermin yang bingkainya terbuat dari sebuah manisan yang sangat empuk, atau bisa dibilang marshmallow.

Cermin tersebut langsung diletakan pada meja komputer miliknya.

"Kenapa ada kau memakai tudung kayak gitu?"

"Ini kekuatanku, aku sebut denga nama Magia Doll of Dessert."

"Tunggu, kayaknya aku tahu dari mana nama itu?" Adik Karia langsung tahu referensi dari sang kakak.

"Beneran, dari mana itu?"

"Yu-gi-oh kan."

"Hahahan, tentu saja nama keren yang muncul dariku pasti dari Yu-gi-oh."

"Karia, tunggu jangan bilang kamu punya harem?"

"Gimana yah Fal, kayaknya saya enggak punya harem."

"Jadi gimana kisah Isekai kak Karia." Fal atau Naufal bertanya pada Karia soal kisah Isekai Karia.

"Benar, bukanya rame. Bertahun-tahun hilang dan ternyata menjelajahi dunia lain atau Isekai."

Karia yang tahu akan seperti langsung menjentikan jari, seketika cermin yang dibuat langsung berubah fungsi menjadi TV.

Pada Cermin tersebut langsung muncul sebuah adegan sudut pandang pertama yang merupakan pandangan Karia.

Adegan pertama yang muncul adalah Karia yang bangun di tepi sungai dan melihat sebuah hutan belantara yang sangat lebat. Tidak terlihat ada sumber kehidupan, tetapi hanya ada daun hijau saja.

"Itu sedikit ingatanku. Aku tidak bisa merekam sebelum kejadian berpindah dunia, sepertinya karena baru mendapatkan kekuatan setelah pindah dunia."

Mereka langsung fokus tertuju pada Cermin ingatan tersebut, dan mengabaikan tentang Karia yang sedang mendongen.

"Biasanya Isekai pasti ada Sistem kan, tidak lama setelah ini." Ucap Nofal yang sedang fokus menonton ingatan Karia.

"Tidak ada, aku gak punya kekuatan seperti itu."

"Ehh gak rame dong."

"Diam dulu, baru awal loh." ucap Ryan pada Naufal yang mengganggu.

"Apa ada cewek cantiknya nan Aduhai."

Karia yang mulai tidur di kasur dan sembari cermin ingatan sembari mengingat kisah lama.

"Orang dunia lain standarnya tinggi njir. Pastinya banyak."

"Ouhhh, apa ada adegan cewek manisnya enggak."

"Fal kau cari yang yang gitu, oke coba ganti adegan dulu. Prologonya gak rame sih."

Karia langsung mendekat pada cermin ingatan dan mulai mengatur adegan mana yang mau dilihat. Dia terlihat mengatur cermin tersebut layaknya tv jadul yang masih belum terdapat remot dan harus ditekan.

"Oke kayaknya disini aja."

Sebuah adegan dimana Karia sedang bertarung melawan tengkorak di sebuah makam menggunakan pedang permen yang ditunjukan. Dia bertarung dengan sangat serius bahkan sekujur tubuh Karia penuh dengan Darah.

"Mana?"

"Tunggu, aja."

Seketika muncul seorang gadis bangkit dari dalam kuburan dan langsung menerjang Karia. Secara penampilan masih sangat bersih tetapi mata sudah tidak ada, kaki kiri hanya tinggal tulang. Tangan kanan layaknya dijahit.

"Kenapa harus Zombie juga sih? Mau yang hidup."

"Itu hidup, Gadis Zombie."

"Gak ada yang lebih normal." Perdebatan Nofal dan Karia soal gadis yang ingin dibahas.

"Oke, oke. Mungkin waktu di desa Elf banyak cewek cantiknya."

"Kak beneran ke desa Elf."

"Tentu tapi, lihat aja."

Bab berikutnya