Akhirnya beban di kepala Asya terasa menyusut sedikit setelah ia berbicara dengan Abra adik kandungnya, memang selama ini ia tak terpikir Kalau iya bisa meminta bantuan kepada Abra, Karena Asya terlalu fokus dan terlalu terobsesi kalau ia bisa menangani masalah ini sendiri, tapi nyatanya sampai saat ini dirinya belum mendapatkan informasi apapun tentang Erlan, yang ada ia semakin kesal karena telah mengeluarkan uang yang cukup banyak, namun tidak mendapatkan info yang Ia mau dari orang-orang yang telah disuruhnya.
Asya kembali menyeruput jus alpukat nya yang tinggal sedikit lagi, begitu manis dan nikmat, ternyata tangan Sari sangat pandai membuat jus ini terasa nikmat di kerongkongan Asya, memandang gelas yang sudah kosong ini, tiba-tiba terpikir Sari, iya Asya baru ingat kalau adikny Abra itu pernah dekat dengan Sari, dan sebentar lagi Abra akan pulang ke Indonesia, tentu saja di rumah ini dan Sari saat ini berada di rumah ini, otomatis mereka akan bertemu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com