webnovel

Kembang Berbuah

Bab,satu.

Mendengar kabar dari Taiwan yang dibawa oleh Darmo mendadak jantung Herman berdebar-debar.Perasaan ingin segera berjumpa dengan Darmo untuk sekedar bertanya tentang kabar Halimun-istrinya yang hampir dua tahun bekerja di Taipe.Dan selang beberapa hari Herman mengunjungi Darmo.Mulanya Herman dan Darmo bicara sekadar basa-basi.Sementara itu beberapa orang tetangga dekat rumah Darmo berdatangan.Seperti biasanya orang-orang di kampung sebelah selalu mengunjungi tetangga yang baru pulang bekerja di luar negeri.

Sambil berbicara dengan Herman hati Darmo gembira menyambut kedatangan beberapa orang tetangga itu.Dia juga berbicara sedikit tentang suasana kota Taipe ibu kota Taiwan."Saya tinggal di Chung-Ho, Sc.2.Nomor 509 Chung Shan Rd, Taipe Hsien.Dengan Kang Maman saya suka berjumpa.Wah kang Maman itu hebat,dia itu banyak pacarnya.Setiap hari minggu dia jalan jalan ke Statsiun Kereta Api Chungli bersama pacarnya" ujar Darmo menjawab salah seorang tetangga yang bertanya tentang Maman anaknya.

" Apakah kamu pernah jumpa juga dengan Halimun,Darmo ?" tanya Herman.Kemudian Darmo bercerita tentang Halimun di Taiwan dan Herman mendadak seperti orang kalap.Detak jantungnya seakan burubah menjadi debaran yang memacu emosi.

" Istri kang Herman ternyata berselingkuh dengan laki laki asal Thailan,tampangnya jelek.Masih ganteng juga Kang Herman" ujar Darmo membuat Herman mendengus-dengus bagai Kerbau terluka." Cepat kang Herman cerai saja istri seperti itu.Kota ini maha luas dan masih banyak perempuan baik dan setia bisa diajak berkeluarga",ujar Darmo lagi seperti sedang memberi saran.Tapi Herman malah meradang."Jadi perempuan keparat kah sekarang istri ku di sana?"hati kecil Herman bertanya-tanya.

" Sudah dua kali saya memergoki Halimun sedang bersama lelaki itu di Warung Pondok & Karaoke dekat Statsiun KA Chungli ",kata Darmo.Dia sedang merinci tentang sepak terjang Halimun.Mulut Herman terbungkam,tapi jiwanya merentak rentak.Hati nya tersayat.Senyum istri nya membayang jelas di pelupukmata,rasanya seperti sedang mentertawakan diri nya bersama nasibnya yang jeblok.Herman kembali mendesah,dirasakan dadanya sekarang amat sesak.

" Istri kang Herman juga pernah bertengkar dengan TKW asal Bogor lantaran lelaki Thailan itu",kata Darmo untuk kesekian kali dan membuat rasa sayang dan rindu Herman kepada Halimun berubah menjadi rasa benci.

Sekarang Herman baru percaya perempuan perempuan yang bekerja di Taiwan itu ada yang berselingkuh.

Dari rumah Darmo dengan langkah tak bersemangat Herman menuju sebuah pangkalan ojeg."Mau kemana Kang ?"tukang ojeg menyapa ramah."Antar aku ke Pantai Patimban",sahut Herman.

Tukang ojeg segera menjalankan motornya setelah Herman duduk di jok belakang.Menuju Pantai Kelapaan Patimban.

Di sebuah warung di Pantai Kelapaan Patimban Herman nampak sangat bergairah.Tiga botol bir sudah dia tenggak.Tukang ojeg nimbrung ikut minum tetapi tidak berani minum bir banyak.Perlahan-lahan Herman limbung,dia sudah minum delapan botol bir.Kabar Halimun yang dia peroleh dari Darmo terus menghantui pikirannya.Luka hatinya kembali terasa sakit.Dia merasa perkawinannya sudah dikhianati oleh istrinya.Herman kembali membuka beberapa tutup botol bir dan menuangkan ke dalam gelas lalu menenggaknya.Dia melakukan itu ingin bisa melupakan tentang Halimun akan tetapi cukup berat.

Kabar mengenai Herman sudah beredar masuk ke kampung Setengah.Beberapa warga di poskamling sedang menggunjingkan.Tak ada yang tahu persis siapa yang mula-mula menghembuskan kabar Herman itu.Pergunjingan itu lalu merembet ke soal Halimun."Herman orang alim tidak sekonyong-konyong minum bir,apalagi sampai dia mabuk.Saya yakin itu lantarannya Halimun tidak benar di Taiwan",kata salah seorang yang ada di poskamling itu.

"Husss ! Tidak baik bicara seperti itu.Bisa menjadi fitnah,nanti berabe urusannya",sahut yang lain."Kalau ada yang bertanya apakah kamu tahu persis tingkahlaku buruk Halimun di Taiwan, kamu mau jawab apa ?".

Orang yang awal bicara tidak lagi mampu menyahuti perkataan kawannya.Ia terdiam.Nampak seperti orang sedang menyesali perbuatan salah.

Dari arah timur poskamling,seseorang sedang mengendarai spedamotor.Salah seorang yang berada di poskamling itu mengenali sipengendara motor,dan dengan segera ia memanggil -manggil sambil bertepuk tangan." Siapa ?",tanya yang lain lagi.

"Mang Sana tukang ojeg",jawab yang ditanya."Tadi siang saya melihat dia bersama Herman.Pasti dia banyak tahu penyebab Herman mabuk.Kita tanya dia".

Beberapa menit kemudian Sana sudah berada di samping poskamling.Ia mengerang-erangkan suara mesin motornya.Kemudian mematikan.Tapi ia tetap duduk di atas jokmotor.Orang yang memanggilnya tadi mendekat,bertanya dengan suara setengah berbisik ke telinga Sana.

"Wakh kalau soal Halimun dengan Kang Herman saya tidak tahu",ujar Sana.Ia segera menghidupkan mesin motornya." Kalau kang Herman mabuk minum bir memang benar,saya tahu itu,karena saya ikut juga minum bir.Alah kenapa kalian mikirin kang Herman,orang mabuk minum bir sekarang sudah biasa ! ", ujar Sana kemudian pergi.

Orang-orang dalam poskamling itu sangat kecewa karena tidak mendapat info yang sesuai keinginannya dari Sana.Melihat Sana tancap gas,ada yang menggrutu dan ada juga yang berteriak mengeluarkan sumpahserapah.

Sementara itu,suasana di sebuah rumah,tak jauh dari poskamling,kelihatan ramai.Surya pemilik rumah sedang duduk bersanding dengan istrinya di ruang tamu.Kedua anaknya sedang belajar di teras sambil bercanda.Istri Surya merencanakan membeli kulkas dan ingin mengganti TV dengan TV yang lebih besar."Uang nya pinjam saja dulu dari kang Haji,nanti jika Halimun kirim uang baru kita bayar ",ujar istri Surya.Kemdian wajahnya berseri karena ia merasa semua keinginannya disetujui,benaknya membayangkan beberapa orang tetangganya manggut manggut melihat ruangan tamu dihiasi kulkas.Bila ia sudah membeli kulkas akan memberi tahu ibu Lurah,kemudian ibu ibu wakil dusun,setelah itu ibu ibu yang lain.Namun tiba-tiba lamunan itu buyar karena seseorang hadir bercerita soal berita hangat tentang Halimun berselingkuh di Taiwan dan tentang Herman mabuk bir.Wajah Surya dan istrinya kelihatan berubah memancarkan kemarahan yang sangat besar." Saya berharap kabar kenakalan Halimun anak saya itu untuk sementara bisa diredam.Dan lagi kabar itu kebenarannya belum tentu..",kata Surya,ia berusaha membela Halimun demi nama baik keluarga.

Keesokan hari istri Surya berusaha menelpon Halimun,mengecek kebenaran berita jelek yang beredar.Akhirnya segala rasa malu dan khawatir perlahan menghilang saat ia mendengar kata kata Halimun: " Di Taiwan ini saya bekerja ! Ingin membantu suami dan kedua orang tua !Orang Thailan itu teman kerja di kantin,masa saya tidak kenal dan bicara !? Sudah jangan lama lama nelponnya saya lagi kerja.Nanti malam saya nelpon",ujar Halimun terdengar dari telepon.

" Puas sudah aku ! ",seru istri Surya setelah mendengar kata-kata Halimun."Anak saya tidak seburuk yang dikabarkan oleh Darmo.Dia sadar masih berstatus punya suami".

Tetangga yang lewat heran melihat istri Surya.

" Sekarang terserah pada Herman suami Halimun.Mau percaya kepada kata-kata Darmo kemudian bercerai dengan Halimun saya tidak akan melarang.Dia percaya dan mau menunggu Halimun sampai pulang itu haknya sebagai suami,"ujar istri Surya,suaranya terdengar dikeras - keraskan agar terdengar oleh banyak orang.Setelah itu muncul percakapan orang menyalahkan Darmo.Dan muncul tuduhan bahwa Darmo sesungguhnya suka terhadap Halimun.Ketika dia di Taiwan berulang kali mengajak jalan-jalan tapi Halimun selalu menolak.Lantaran itu maka Darmo hembuskan berita buruk soal Halimun kepada Herman suaminya.Berita itu menyebar kepelosok kampung Setengah,menjadi bahan bergunjing penduduk kampung.

Sekarang orang kampung Setengah berganti topik bergunjing.Sudah satu minggu menggunjingkan Darmo dan lelaki itu pun seperti disengat kalajengking.Sebab itu pula Darmo banyak mengurung diri di dalam rumah.Sewaktu waktu ia keluar ingin mencari tahu dari mana tuduhan terhadap dirinya itu berhembus.Kepala Darmo seperti hendak pecah karena belum juga menemukan sumber yang menggunjingkan dirinya.Pergunjingan itu diketahui berhembus dari mulut ke mulut.Berkembang jadi bertambah panjang.Menelusuri dari mana asalnya sukar didapat.Darmo pasrah dan yakin tuduhan dan pergunjingan yang beredar di kampung Setengah itu akan berhenti dengan sendirinya.

***