webnovel

Munculnya Killer Kraken

Di hari yang sama, terlihat komandan Jane masih duduk diatas atap terbuka sambil sibuk dengan laptopnya sendirian. Tiba tiba anak buahnya menghampirinya.

"Komandan, laporan dari tim pengintai sudah masuk."

"Bagaimana hasilnya?"

"Mereka melihat ada pergerekan dari dalam gedung itu, telah terkonfirmasi jumlah mereka ada 4 orang,"  jelasnya.

"Bagus, lanjutkan!" perintah komandan Jane.

"Laksanakan."

Komandan Jane pun bergegas menuju dalam ruangan untuk memeriksanya.

"Tim pengintai bagaimana situasi sekarang?" Tanya komandan jane.

"Situasi masih sama, empat orang di dalam gedung sedang melakukan sesuatu. Salah satu dari mereka ada yang menggunakan jaket dengan logo yang sama."

"Cepat kirim visualnya," perintah komandan Jane.

"Baik komandan!"

Semua yang di ruangan itu bergegas mencari tau siapa mereka berempat karena sudah terlihat jelas salah satu dari mereka menggunakan jaket hitam dengan logo itu.

Setelah menganalisa dari visual yang diberikan, mereka menggunakan scan pengenal wajah, namun tidak ada yang cocok dan tidak menampilkan informasi apapun. Mereka mulai kebingungan.

Tiba tibaa..

"Blamm!" semua unit komputer mati.

Mereka semua panik, berusaha menghidupkan kembali komputer.

"Apa yang terjadi?!" Tanya komandan Jane.

"Entahlah, semuanya mati secara tiba tiba."

"Jaringan kita down."

"Cepat periksa semuanya! Hubungi tim pengintai juga," perintah komandan Jane.

"Tidak ada jawaban dari tim pengintai, kita hilang kontak."

Mereka semua bergegas melakukan sesuatu disemua unit komputer, tiba tiba semua layar monitor muncul logo dari Killer Kraken yang baru, membuat semua orang terkejut.

"Sial! Mereka mengambil alih kendali komputer kita.

"Lakukan sesuatu cepat!"

"Baik!"

Wakil Jasper kemudian datang.

"Apa yang terjadi?!"

"Mereka mengambil alih semua komputer kita."

"Bodoh! Bagaimana kalian bisa lengah," teriak wakil Jasper.

Semua orang menunduk sambil mengotak atik semua komputer di hadapan mereka, tidak ada yang berani menjawab. Tiba tiba Komandan Jane menjelaskan dengan santai.

"Kita sudah mendapat visual dari gedung bekas markas Killer Kraken, saat sedang melakukan analisa terhadap orang orang itu tiba tiba sinyal kita down. Layar monitor semuanya mati, lalu muncul logo ini. Mereka sepertinya memasang sebuah sinyal penghalang untuk mengantisipasi dari tindakan kita, lalu dengan cepat mengambil alih semuanya."

"Bagaimana dengan tim pengintai yang kamu kirim Jane?"

"Kita hilang kontak dengan mereka semua," kata komandan Jane.

Di tengah kepanikan yang sedang terjadi, mereka semua sangat tegang berusaha mengambil alih kendali dari semua unit di ruangan itu. Wakil Jasper pun tidak tinggal diam dia berusaha melakukan sesuatu.

"Berhasil!" Teriak Garrick.

"Yahh kita sudah mengambil alih kembali."

"Cepat hubungi tim pengintai," perintah komandan Jane.

"Baik!"

Sekitar 10 menit semua komputer di ruangan itu diambil alih, tidak bisa digunakan sama sekali. Dengan kerja sama yang baik akhirnya semuanya kembali terkendali.

"Sial! Data yang baru kita dapatkan hilang," teriak Garrick.

"Mereka benar benar pintar," kata Ken.

"Tidak, itu tidak benar benar hilang," kata komandan Jane.

Komandan Jane dengan santai melakukan sesuatu, dia sepertinya mengetahui sesuatu. Dengan sedikit mengolah data dengan laptop pribadinya, tiba tiba muncul kembali data yang baru didapatkan tadi.

"Lihat, semuanya masih sama," kata Komandan Jane.

"Bagus semuanya, jangan sampai lengah kembali. Sangat memalukan jika ini terjadi lagi, kuatkan semua jaringan kita untuk memblok sinyal yang mengganggu," kata Wakil Jasper, kemudian dia meninggalkan ruangan itu.

"Baik!" Jawab mereka kompak.

"Bagaimana dengan tim pengintai?" Tanya komandan Jane.

"Tidak ada respon sama sekali."

Komandan Jane mulai mengkhawatirkan mereka, terlihat dari raut mukanya yang biasanya santai sekarang sedikit gelisah. Dia masih mencoba menghubungi mereka namun masih nihil. Kemudian dia menghubungi Wakil komandan Bob yang berada di basecamp.

"Bob, cepat kirim orang untuk memastikan tim pengintai kita yang berada di sekitar gedung bekas markas Killer Kraken, kita kehilangan kontak," perintah komandan Jane.

"Siap!" Jawab tegas Bob.

Wakil komandan Bob mengirim anggotanya untuk memeriksa tim pengintai, mereka bergegas berangkat kesana.

***

Terlihat di sebuah atap di dekat gedung bekas markas Killer Kraken. Ada seorang wanita yang berdiri dengan tegap, dengan rambut yang dikucir kebelakang dengan rapi dan rambut poni di depannya bergoyang terkena angin.

"Jadi ini Blood Dragon ya," gumam wanita itu.

"Mereka terlihat terlatih, namun sayang mereka terlalu lemah dan bodoh," imbuhnya.

Tergelatak di depannya seorang pria yang sudah tidak bernafas, dia adalah salah satu tim pengintai dari Blood Dragon yang dikirim komandan Jane.

"Bagaimana di atas sana?" tanya pria berjaket hitam dibawah lewat mic clip onnya.

"Aman, sudah kubereskan satu tikus ini," jawab wanita berponi itu.

"Aku juga sudah selesai di sini, dia mencoba mengelabuhiku dasar orang orang bodoh!" Kata pria itu.

"Mereka tak sehebat sesuai perkiraanku, terlalu lemah," kata wanita itu.

"Jangan meremehkan mereka, masih ada kumpulan orang orang hebat di dalamnya. Masih ada satu orang lagi yang bersembunyi, jumlah mereka ada 3 orang."

"Aku juga baru saja selesai, dia orang yang bersembunyi bertugas mengirim informasi lainnya," jawab wanita lainnya memotong pembicaraan mereka.

"Bagus, berhati hatilah mereka tidak akan tinggal diam," kata pria itu memperingatinya.

"Kalian semua cepat berkumpul," perintah seseorang lainnya sambil menatap layar monitor.

Tiga orang tim pengintai dari Blood Dragon sudah mereka bunuh, dan disembunyikan di suatu tempat sehingga tidak meninggalkan bekas.

Mereka pun bergegas berkumpul kembali.

Mereka berjumlah empat orang, terdiri dari dua pria dan dua wanita. Tiga orang di luar bertugas mengeksekusi tim pengintai yang dikirim oleh Blood Dragon, sedangkan satunya berada di dalam ruangan bertugas untuk meretas komputer yang menyebabkan kepanikan di markas Blood Dragon.

"Mereka sudah menyadari ada yang tidak beres dari tim mereka," kata pria yang duduk di depan layar monitor.

"Mereka sudah mengirim bala bantuan," imbuhnya.

"Pergerakan mereka cepat juga ternyata," sahut wanita berponi.

"Baiklah kita pergi sekarang," jawab pria berjaket.

Mereka bergegas membereskan perlengkapan mereka dan pergi meninggalkan gedung itu.

***

Pasukan divisi 4 yang dikirim wakil komandan Bob sudah sampai di lokasi dan berpencar. Sebagian dari mereka langsung memasuki gedung, dengan mode siaga mereka semua mengecek setiap ruangan yang ada.

Namun mereka tidak menemukan seorang pun di gedung itu, sampai tiba di satu ruangan dan menemukan kertas yang tergeletak di atas meja bertuliskan

"WARNING" Dengan logo besar dibawahnya.

Salah satu dari mereka cepat melapor ke komandan Jane.

"Lapor komandan! Kami tidak menemukan satu orang pun di dalam gedung, mereka cuma minggalkan kertas di meja bertuliskan WARNING dengan logo dibawahnya."

"Bagaimana dengan tim pengintai?" tanya komandan Jane.

"Kami masih menyusuri semua lokasi di area sekitar gedung tapi masih belum menemukan mereka."

"Cepat temukan mereka apapun caranya!" Perintah komandan Jane.

"Baik!"

Terlihat wajah yang semakin panik dari komandan Jane di markas pusat. Baru kali ini terjadi kepada tim pengintai yang selama ini bertugas dibawah komandonya.