Kinasih kembali meluapkan kesedihannya saat bersama dengan Kinayah. Dia sudah menceritakan bagaimana kondisi rumah tangganya saat ini bersama dengan Bara.
"Arimbi? Wanita itu yang pernah disebut oleh Belinda. Dia mengatakan jika ibu sangat menghindari dan takut dengannya," ucap Kinayah sambil mengingat cerita Belinda.
Mereka berdua berada dia atas tempat tidur. Kinayah membiarkan Kinasih meletakkan kepalanya yang bersandar pada sisi pahanya. Kinayah memainkan rambut panjang Kinasih, sambil dia melihat saudari kembarnya yang sudah lebih tenang dari sebelumnya.
"Kenapa ibu kita menghindarinya?" tanya Kinasih dengan suara yang sedikit parau usai menangis.
"Aku pun tidak tahu. Bukankah kau yang selama ini dekat dengan wanita itu? Dan… apa kau percaya dengan apa yang dikatakan oleh Bara jika dia tidak mengkhianatimu?" pertanyaan Kinayah membuat Kinasih menegakkan wajahnya.
Kinasih diam dan tidak segera menjawab, membuat Kinayah segera meraih kedua tangannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com