"Jadi kisah ini sebenarnya sudah berjalan sangat lama, toh," gumamku.
Jujur, aku sama sekali ndhak pernah menyangka. Jika rasa cinta yang tumbuh antara Zainal dan Rianti sudah terjalin dengan begitu lama. Namun, kenapa keduanya selama ini hanya diam saja? kenapa keduanya ndhak pernah berusaha untuk saling jujur? Jika sampai detik ini keduanya ndhak sampai ada hubungan apa pun, dan tanpa adanya ikatan. Bukankah, kekaguman itu hanya terjadi dalam diam? Gusti... kenapa sampai bisa seperti ini, toh.
"Kenapa, kenapa bisa sampai seperti ini, Ndhuk? Rianti yang kukenal adalah perempuan yang cakap bicara, dan dia akan melakukan apa pun sesuai dengan apa yang hatinya inginkan. Namun bagaimana bisa, jika benar rasa itu telah ada lama, kenapa rasa itu hanya bisa keduanya pendam begitu saja?"
Manis diam sejenak, kemudian dia menunduk. Setelah itu dia berjalan ke arah ranjang, sembari membenahi letak selimut kami.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com