Zara sedang bersantai di balkon kamarnya, luka yang ada di siku dan lututnya juga sudah membaik. Sudah berlalu tiga hari sejak kecelakaan kecil itu, Zara merasa ingin bertemu dengan seorang ibu yang di tolongnya.
"Kira-kira Mamah Ara sedang apa ya? Entah kenapa aku jadi rindu padanya, sosoknya yang hangat dan pengertian membuat aku nyaman berada di dekatnya. Apalagi dia tidak menganggap aku asing," gumam Zara dengan tatapan haru.
Untuk Zara yang memang merindukan sosok ibu, jelas merasa sangat nyaman dengan perlakuan Ara. Zara merasa di sayangi, di cintai, layaknya seorang anak. Tapi, ia sadar kalau kenyataannya dia bukan siapa-siapa. Hanya orang asing yang sekedar bertemu, lalu saling mengenal.
Di saat itu, tiba-tiba suara ponsel memecahkan lamunan Zara. Zara pun melirik ponselnya yang ada di atas meja, lalu ia mengambil ponsel itu dan menjawab panggilannya.
"Assalamualaikum," salam Zara memulai percakapan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com