webnovel

Menjadi Ayah

Liam mengerutkan alisnya dalam-dalam ke arah putranya yang berbaring dengan kalem di boks bayinya. Sementara putranya itu juga menatapnya dengan tajam.

“Awas kalau kau sampai merepotkan ibumu saat aku pergi, anak muda,” ucap Liam tajam.

Bayi laki-laki itu memalingkan wajahnya cuek. “Woo…”

Liam menyipitkan matanya dengan pandangan tegas di pintu yang terbuka. Ia harus pergi karena ia mendengar bahwa Ezekiel dan istrinya telah tiba di kastil, dan ia ingin bicara pada pria itu. Tapi ini adalah pertama kalinya ia benar-benar meninggalkan putranya kecuali untuk mandi.

Ia sangat khawatir.

“Pergilah dan beristirahatlah untuk sementara, Milord. Jangan khawatirkan kami,” ucap Harriet lembut.

Ekspresi Liam berubah seratus delapan puluh derajat ke arah istrinya yang sedang menyusui putrinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com