webnovel

1#Sebelum Ospek

Liburanku hampir usai, dua hari lagi aku sudah harus berangkat sekolah menjadi Mahasiswi. Semua Maba sangat sibuk mempersiapkan diri dan juga barang bawaan yang harus dibawa ketika menghadapi Ospek.

Semua kebutuhan Ospek ku sudah aku bereskan, tinggal menunggu tiba hari aku menghadapi Ospek.

Seperti biasa aku hanya menghabiskan malam dengan bermalas-malasan dikamar hingga tertidur, dengan kondisi keluargaku yang sibuk dengan urusan masing masing, aku hanya menyibukkan diri dengan handphone atau laptop di kamarku, melakukan maraton film, atau hanya asik dengan group chat satu geng disekolahku dulu.

Aku Raisa Putri Dinata, anak dari pasangan Mark Dinata dan Zalianty Dinata, aku juga punya seorang kakak laki-laki yang tidak kalah tampan dari papahku Raka Putra Dinata.

Dua hari memang sangat singkat, hingga tiba saatnya aku harus berangkat ke tempat belajarku yang baru.

#Ruang makan

"Raisa, sudah siap jadi Maba ?" suara kakakku memecah lamunanku.

"Menurutmu ?" sebenarnya aku enggan sekali menjawab.

"Tidak usah didengarkan kakakmu, dia hanya akan menakuti kamu jika kamu terus menjawab" Mamaku yang sedari tadi sibuk menyiapkan sarapan menghampiriku dan mengelus rambutku.

"Raka nanti kamu yang anterin Raisa ke kampus ya, papah sama mamah buru-buru" kata papah ku yang diikuti mamah meninggalkan sarapan.

"Sa cepetan dong, lemot banget sih, atau kamu takut ya ikut ospek di kampus ?"

"Udah deh kak nggak usah mancing mancing gitu, lagi badmood ngomong sama kakak nih"

"Yaudah iya iya, kakak tunggu dimobil."

Aku segera bergegas keluar mengikuti kakakku, aku juga tidak ingin terlambat datang ke kampus.

"kak ntar nganterinnya jangan sampe depan gerbang ya ?" pintaku pada kakak.

"Kenapa ? kamu mau bolos ya ? gue laporin mamah ahh"

"kakak! aku mau nungguin Alika dan Vanya dulu!" bukannya aku takut buat masuk kampus sendiri, tapi aku sama temen temenku emang udah janjian disini biar masuknya barengan.

"Raisaaaaa!!" teriak Vanya cewek cantik yang menemaniku sejak aku duduk di bangku SMP, ternyata dia lebih dulu datang kekampus.

"Eh Vanya, Alika mana Nya ?" sambil melihat keadaan sekitar yang belum terlihat sesosok Alika.

"Ngga tau Sa, Sa dianterin kak Raka ya ?. Kak Raka, Vanya kangen loh"

"Vanya makin cakep aja ya, jadi terpesona nih kak Raka hehe"

Aku seperti obat nyamuk diantara mereka "Kalian ini pagi pagi udah drama gini, sana cabut kak!"

Setelah kakakku pergi hadapanku, ngga lama Alika juga datang, kami bertiga langsung masuk dan mencari tempat dimana fakultas kita masing masing.

Kebetulan aku dan Alika satu fakultas jadi kita tetap bersama sedangkan Vanya yang memilih fakultas Sastra harus bergabung juga dengan teman barunya.

Bab berikutnya