webnovel

1

''Sandra, bangun dong ini sudah pagi. Katanya kau ada kuliah pagi kok masih molor sih,  bangun gak, kalo gak bangun juga jangan salahkan kalau air di gelas ini membasahi mu.'' Kata Auristela Videliva Azzura kesal pada sahabat nya yang sangat malas itu.

Namanya Sandra Ariella,  Dia bukan seperti Stela dia seorang anak konglomerat tapi dia lebih pilih tinggal dengan Stela dengan alasan dirumah dia akan tetap sendiri karna kesibukan sang Ayah yang bekerja yang membuat dia sering ditinggal sendiri dirumah dengan pengasuh nya sejak kecil. Dia tak pernah merasakan namanya kasih sayang oleh seorang ibu karna dia kehilangan sosok ibu saat dia lahir di dunia ini dan ayahnya tak ingin mengganti posisi istrinya dengan siapa pun.

Tapi Sandra tetap merasa kesepian walau ayahnya tetap mengabari nya bahkan setiap saat, walau Stela terkadang iri dengan nya karena masih memiliki seseorang yang sangat peduli padnya tapi Stela juga paham bagaimana perasaan nya. Itulah sebabnya dia sangat dekat dengan Stela karna katanya Stela itu penuh kasih sayang bukan seperti teman-teman nya yang hanya memanfaatkan nya saja walau sering Sandra ingin menolong Stela tapi selalu saja di tolak karna buat Stela kehidupan nya tak perlu butuh belas kasihan orang, dan Stela sangat benci berada diposisi itu.

''Ayolah San, bangun'' kata Stela sekali lagi menarik tangan nya agar dia terduduk.

''Apa sih Va, aku masih ngantuk gak lihat apa ini jam berapa? Ais kau memang tak pernah mau lihat sahabat nya bahagia walau hanya sedetik saja.'' Omelnya panjang lebar dengan mata yang masih terpejam dan Stela hanya bisa diam

''Baiklah lihat sekarang jam berapa.'' Kata Stela sambil menunjukkan jam di ponsel nya tepat di hadapan Sandra

''Baru juga jam 7:27, tuh kan aku masih bisa ti...'' tiba-tiba dia terdiam dan kembali melihat jam di tangan Stela dengan kasar

''Apa? Kenapa kau tak membangun kan ku kau tau hari ini aku ada kuliah jam 8 dan dengan santai nya aku masih tidur, kau jahat Va.'' Kata nya sambil menangis, itu adalah salah satu keunikannya disaat dia panik pasti yang ia lakukan hanya lah menangis

''Hei, berhenti jadi cewek cengeng dan manja sekarang mandi.'' Kata Stela lalu dia berlari ke kamar mandi hanya beberapa saat dia keluar.

''San kau sudah mandi kan?'' Tanya Stela memastikan karena Sandra masuk belum sampai 3 menit

''Hehehe, jelas belum dong sudah deh gak usah banyak protes aku itu telat dan itu gara-gara kau tak membangun kan aku, kau tenang saja walau aku tak mandi aku tetap cantik dan wangi.'' Katanya dengan marah dan percaya diri Stela hanya bisa mengelus dada jika sudah berhadapan dengan manusia di depannya ini

''Baiklah, aku mintak maaf akan hal itu sekarang ayo kita berangkat.'' Kata Stela mengalah dengan sifat Sahabat nya itu

Mereka pun berangkat dia memakai mobilnya ke kampus dan Stela mengayun sepeda yang ia miliki menuju sebuah kafe tempat dia bekerja 8 tahun belakangan ini atau lebih tepatnya saat ia menduduki bangku kuliah, walau sempat menganggur 3 tahun  Dia bekerja karna keadaan yang memaksa, setelah orang tua nya meninggal dan rumah yang telah disita oleh orang yang tak ia kenal sama sekali, hidup di kota besar ini mengharuskan ia berusah keras agar  tak mati sia-sia, dulu memang hidupnya sangat sederhana dan bahagia. Jika pun ada harapan yang ia ingin kan hanya ada satu yaitu kebahagian. Tapi sudah 8 tahun ia tak pernah merasakan itu  lagi. Hanya ada kesedihan dan rasa bersalah sejak kejadian itu datang banyak kata jika saja yang ingin ia ubah tapi itu seakan sangat sulit dan ya dia terkebak dengan masa lalu yang sangat kelam yang dapat membuat Ia sangat rapuh hingga sekarang jangan salah dengan penampilan nya yang sekarang karna itu hanya sebuah topeng dan saat kau membuka topeng itu kau akan tau yang aslinya, bahwa dia hanyalah wanita cengeng dan lemah.

''Stela, bagaimana malam mu apakah menyenyak kan?'' Tanya Sonia yang juga salah satu karyawan disini.

''Yah tidak begitu buruk ada apa kenapa kau datang sangat cepat bukan kah hari ini kau masuk siang?'' Tanyak Stela padanya

''Hai, hari ini ada acara ulang tahun di kafe ini, dan itu adalah ulang tahun cucu dari keluarga Matteo'' Jelas Sonia dengan semangat menandakan bahwa ini adalah hal penting

''Emang siapa sih mereka?'' Tanyak Stela polos

''Apa?  Jadi kau tak kenal mereka itu keluarga konglomerat itu loh yang sering keluar di Televisi apalagi anak nya yang no dua si pengusaha kaya dan tampan tapi sifat dingin nya gak teratasi, karna trauma masa lalu.'' kata Sonia kecewa

''Sungguh menyedihkan hidupnya'' kata Stela dengan tawa kemudian lari sebelum Sonia mengamuk karna telah menghina idola nya dasar menyebalkan.

''Hai apa yang kau katakan?  Itu sudah sangat merendahkan dia.'' Kata nya teriak dan kesal dan wajah nya yang sangat menggemaskan itu membuat Stela ingin mencubit pipi nya itu. Stela hanya tertawa dan melanjutkan kerja ku. Selesai kerja ia keluar dari dapur tiba-tiba ia berhenti karena Nico di hadapan nya yang datang tiba-tiba

''Stela, kau ada acara gak hari ini?'' Tanyak Nico pemilik kafe tempat Stela bekerja.

''Ya, nanti ada jadwal masuk kampus kenapa?'' tanyak Stela santai

''Oh tidak ada mau mengajak mu keluar gitu tapi kalau kau ada kerja juga gak apa-apa kok" kata Nico kecewa namun Stela tak akan mengerti dengan hal itu karena dia merupakan orang tak peka di dunia ini.

''Oh ya duluan Nic'' kata Stela lalu berlalu begitu saja meninggalkan Nico dengan wajah lesu

''Stel, kenapa tuh mukanya pak bos ditekuk setelah ngobrol dengan mu.'' Tanya Sonia yang datang tiba-tiba

''Entah'' kata Stela cuek

''Kau nolak dia ya? Dia itu sudah seperti anak bebek yang ditinggali induknya.'' Stela  pun hanya tertawa mendengar pernyataan temannya itu

''Tunggu Stel, ayo kita lihat acaranya kan kau masuk kampus nanti jam 2 ayo gak ada penolakan titik gak bisa nego.'' Kata Sonia menarik tangan Stela menuju halaman belakang.

''Baiklah''Katanya Pasrah

''Loh kok cuma gitu harusnya kamu marah, karna sudah dipaksa'' Kata Sonia heran melihat tingkah Stela yang berubah

''Biar cerita nya gak panjang dan karna aku tak punya pilihan'' kata Stela ketus dan Sonia hanya senyum-senyum tak jelas.

Saat  di taman belakang tempat diadakan nya acara banyak sekali anak kecil berkeliaran, berlari dan yang lainnya.

Tapi disana Stela  melihat seorang anak kecil yang sangat manis tapi dia duduk sendiri tanpa teman melihat dia Stela jadi teringat dengan masa kecilnya yang lebih pendiam daripada sekarang karna Ia sudah memiliki teman walau masih bisa dihitung oleh jari tangan.

''Hai cantik apa boleh tante duduk bersama mu?''Kata Stela pada anak manis itu

''Ya'' Jawab anak kecil itu twnpa memandang Stela

''Mengapa kamu tak bermain dengan mereka, bukan kah tidak baik jika cewek secantik mu tak memiliki teman?''Kata Stela memecahkan keheningan yang mereka ciptakan

''Itu bukan masalah  buat ku'' Katanya Ketus Stela yang melihat itu hanya tersenyum

''Baiklah, jika begitu mau kah kamu jadi teman ku karna aku juga kesepian seperti mu aku tak memiliki banyak teman''

''Aku tak suka berhubungan dengan siapa pun.''

''Hai pernah kah kamu dengar jika orang didunia ini tak pernah sendiri walau pun merasa sepi tapi ada teman yang slalu setia bersama kita yaitu Tuhan, tante tak tau apa masalah yang kamu hadapi tapi tante harap kamu mau berbagi karna kita adalah teman.'' Stela pun tersenyum dan pergi dari situ sebelum genggaman seseorang menghentikan langkah Nya

''Tante jadi teman ku sekarang'' Katanya walau masih ketus

''Baiklah sekarang ceritakan pada tante kenapa kamu sendiri.''

''Aku tak memiliki teman dan tak suka keramaian, aku bukan seperti mereka yang dapat melihat wajah dan merasakan kasih sayang ibunya, mommy pergi jauh kata Daddy mom sudah bahagia. Tapi dia egois meninggalkan aku sendiri apa dia gak sayang sama ku? Aku pernah berjanji jika dia kembali aku akan menjadi anak baik tapi kata Daddy tempat mom lebih indah dari dunia ini.'' Katanya sambil menangis Stela  pun memangku nya dan memeluk nya

''Tante tau apa yang kamu rasakan sayang karna tante juga tak memiliki mama dan papa mereka sudah pergi jauh ditempat mom mu berada. Tapi percaya lah kamu itu anak kesayangan mommy mu yang paling ia sayangi kamu harus tunjukkan kamu itu gak cengeng kamu bisa seperti yang lainnya tante akan selalu menyayangi mu.''

''Apakah begini rasanya dipeluk oleh seorang mommy? Hangat dan Damai aku ingin seperti ini sejenak tante''

''Baiklah sayang''

''Namaku Abriella Matteo nama tante?''

'' Auristela Videliva Azzura''