webnovel

Anak Yang Terlahir Dengan Kutukan

Pada 10 tahun yang lalu ada sebuah perang besar antara iblis dan manusia. Perang antara iblis dan manusia berlangsung selama 2 tahun dan akhirnya manusia yang memenangkan peperangan. Kini hanya tersisa 2 iblis di dunia ini.

Salah satu pahlawan manusia yang berhasil mengalahkan raja iblis yaitu Enzo. Enzo berhasil membunuh raja iblis Ifrit, sebelum meninggal, Ifrit sempat memberikan kutukan kepada Enzo. Ifrit adalah sosok iblis yang sangat mahir dalam hal kutukan untuk melepaskan kutukan itu sangat sulit. kutukan itu masih belum jelas akan berdampak apa pada Enzo.

Lalu 10 tahun kemudian, setelah peperangan Enzo kini sudah menikah dengan wanita bernama Rozalia. Rozalia adalah seorang wanita cantik dan baik hati yang merupakan keturunan bangsawan kota La Forte dia sangat mengagumi sosok suaminya. Rozalia kini sedang mengandung, dan ingin melahirkan. Pada saat itu, langit malam dipenuhi dengan awan merah beserta petir dan langit yang bergemuruh. Saat ini Enzo sangat cemas ketika melihat istrinya yang sedang melahirkan, namun suasana di luar benar-benar sangat aneh, dengan fenomena alam yang mengerikan. Mereka saat ini tinggal di sebuah kota bernama La Forte.

Tiba-tiba Enzo teringat dengan kutukan pada 10 tahun yang lalu, akibat pertarungannya dengan Ifrit, Ifrit memberikan kutukan yang masih belum jelas. Kini Enzo yakin bahwa kutukan itu berhubungan dengan fenomena alam yang terjadi disini. Lalu suara tangisan bayi muncul, dan disambut dengan gemuruh langit beserta petir yang mengglegar.

Enzo bersyukur karena anak nya lahir dengan selamat beserta istrinya. Enzo kemudian melihat bayinya, alangkah kagetnya Enzo melihat tangan kanan anaknya sedikit aneh dengan warna merah dan bentuk yang aneh seperti sebuah tangan iblis, Tidak seperti tangan manusia pada umumnya, dan mata dengan pupil berwarna merah serta kornea berwarna kuning. Istrinya pun mempunyai reaksi yang sama. Enzo pun menerima kehadiran anaknya dengan ikhlas, meskipun tangan kanan anaknya seperti tangan iblis, dia tetaplah anaknya.

"Kamu akan menamakan dia siapa?" Rozalia bertanya kepada Enzo. "hmmmm" Enzo sedikit bingung, "Errol, aku akan memberikan nama Errol" akhirnya Enzo memutuskan untuk memberikan sebuah nama yaitu "Errol".

***

Setelah 5 tahun Errol kini mulai tumbuh. Dan kini tangan kanannya terlihat mengerikan. Para penduduk kota sangat membenci Errol. Dan anak anak disana juga takut kepada Errol karena tangan kanannya tersebut. Errol sering sendiri dirumah, dan membaca buku-buku tentang sihir, dan buku-buku lainnya. Dia sangat menyukai sihir maka dari itu Errol selalu membaca buku tentang sihir.

Errol diperlakukan sangat buruk oleh orang disekitarnya, dia sering menerima penindasan. Oleh karena itu Errol tidak suka dengan lingkungan luar. Terkadang Errol menangis atas penindasan yang terjadi terhadap dirinya. Hanya orang tuanya yang perduli kepadanya. Ibu dan ayahnya sangat menyayangi Errol, meskipun Errol sangat berbeda dengan anak anak lain namun mereka tetap menyanginya. Terutama ibunya, ibunya selalu menangis ketika dia mengingat penduduk kota yang merundung Errol, ia menyembunyikan air matanya dari Errol.

Pada awalnya penduduk kota La Forte sangat menghormati sosok Enzo yang ikut berperang melawan raja iblis, namun kini mereka malah membenci keluarga Enzo, setelah kelahiran Errol. Namun Enzo tidak mempersalahkannya, dia juga tidak menyalahkan Errol. Justru Enzo lah yang merasa bersalah pada Errol karena kutukan yang ada pada Enzo menyebabkan tangan anaknya Errol menjadi seperti itu.

Pada saat ini sosok iblis hanya tersisa 2. Yaitu raja iblis Lucifer, dan raja iblis Azazel.

***

4 tahun kemudian Errol tumbuh dan kini usianya 9 tahun Errol saat ini gemar belajar tentang sihir dan peningkatan tubuh. Errol kini sudah bisa menggunakan elemen api dengan sangat mengerikan, tidak seperti manusia pada umumnya. Dan daya tahan tubuhnya juga tinggi.

Errol menghabiskan waktunya untuk belajar ia ditemani dengan ibunya dan juga terkadang oleh ayahnya. Karena Ayahnya juga punya kesibukan ia tidak bisa selalu menemani Errol. Kini Errol belajar menggunakan elemen sihir angin. Setelah beberapa menit saja membaca tentang sihir angin ia langsung mempraktekkannya. Errol menunjukan sihir anginnya ke ibunya tornado kecil muncul di tangan Errol. Ibunya benar benar kaget dengan perkembangan Errol. Perkembangannya benar benar pesat, berbeda dengan manusia pada umumnya.

Para penduduk kota La Forte masih tetap membenci Errol, namun Errol tidak memperdulikan nya lagi. Errol ingin keluar dan dia izin kepada ibunya untuk mencari udara segar, Ibunya pun mengizinkannya. Dia kini menuju ke air terjun yang ada di hutan. Errol selalu mengunjungi Air terjun itu setiap sore. saat dalam perjalanan ke air terjun yang dekat dengan pegunungan, Errol merasakan ada yang aneh pada dirinya. Setelah itu rasa sakit muncul di tangan kanannya. "arrrrrghh" Errol menjerit kesakitan. Dan dia pun merasakan sebuah bisikan untuk membunuh. Yang dia dengar adalah kata "bunuh, bunuh, bunuh" terngiang di telinga nya. Setelah 30 menit akhirnya rasa sakit itu mereda.

Errol terlihat lelah dan kemudian dia berbaring dia atas rumput. Dia berkata "apa yang terjadi padaku". Saat mengistirahatkan tubuhnya Errol merasakan sakit di kepala, ingatan muncul di kepalanya, isi ingatan itu menunjukkan dirinya saat dia dihina, direndahkan, serta di perlakukan buruk oleh penduduk kota. Saat ini dia hampir kehilangan kesadarannya. "Mengapa mereka tidak mati saja, agar bisa mengerti apa itu penderitaan" kata Errol yang sudah hilang kesadaran, kini kepala Errol semakin sakit, ia sedang mengembalikan kesadaran nya lagi.

Akhirnya Errol berhasil mendapatkan kesadarannya lagi. Dia melanjutkan perjalanannya ke sungai, sesampainya di sungai dia duduk di pinggir sungai untuk menenangkan dirinya. "Whuuuussh" Semilir angin berhembus menenangkan hati dan mmemberikan ketenangan, tempat ini samngat cocok untuk bermeditasi.

Errol berencana memberitahu kan hal yang terjadi tadi kepada Ayahnya, dia tidak ingin memberitahukan kejadian tadi kepada ibunya, itu hanya akan membuat ibunya sangat khawatir.

Saat matahari mulai terbenam Errol kembali untuk pulang dan menemui Ayahnya. Sesampainya di rumah dia segara mandi dan bersiap untuk makan malam. Pada saat makan malam ibunya dan ayahnya melihat Errol dengan kebingungan, karena wajah Errol seperti ketakutan. "apakah kamu baik baik saja" tanya ibunya. "tidak, tidak aku tidak apa apa" jawab Errol dengan menunjukan sebuah kode kepada Ayahnya. Ayah Errol pun mengerti, dia akan menemui Errol nanti saat istrinya tertidur.

Tengah malam tiba, Rozalia tertidur pulas, sedangkan Enzo sama sekali belum tidur, kemudian dia pergi menuju ke kamar Errol. Errol saat ini sedang melihat bintang dari jendela. Kemudian suara ketukan pintu terdengar, lalu Errol membukakan pintu kamarnya. Karena Errol sudah yakin bahwa yang mengetuk pintu adalah ayahnya. Saat dia membuka pintu kamarnya dia mendapati sosok yang sangat gagah dan berotot, itu adalah ayahnya.

Kemudian Errol mulai menceritakan kejadian tadi sore itu kepada Enzo yang saat tangannya sakit dan dia hampir kehilangan kesadaran saat kepalanya sakit. Enzo memiliki firasat yang sangat buruk tentang hal itu. "Ayah akan memikirkan cara mengatasi hal tersebut" kata Enzo kepada anaknya.

Keesokan harinya Errol kembali belajar tentang sihir penguatan, dia hanya menyukai hal yang berbau sihir. Dia sekarang tidak memperdulikan pandangan orang terhadapnya, dia juga tidak berniat memiliki teman. Errol terus mengasah sihirnya hanya karena dia sangat menyukai sihir. Setelah dia belajar melatih sihir kini dia ingin ke hutan untuk menguji kemampuannya.

Sesampainya di hutan yang lebat di bukit belakang kota La Forte, Errol menghembuskan nafasnya. "udara di hutan memang sangat segar" kata Errol. Dia kini mulai menguji sihir penguatan yang dipelajari nya di depannya kini terdapat sebuah batu besar, batu itu memiliki ukuran yang lebih besar dari tubuh Errol sendiri. Errol menyiapkan sihir penguatannya, "strengthening" kini energi dalam tubuh nya tampak meluap luap.

Setelah itu Errol langsung meninju batu besar itu sehingga batu itu pecah berkeping keping, seperti ledakan bom. Burung burung di hutan langsung berterbangan ketika terdangar suara ledakan. Sementara itu ada seorang gadis kecil yang sedang mengintip di balik pohon yang besar yang ada dibelakang nya, Errol tidak merasakan kehadiran nya, karena dia tidak memiliki energi sihir.

" wow.... dia sangat luar biasa" batin gadis kecil itu. Saat ingin melihat Errol lebih dekat lagi tiba tiba dia menginjak ranting kayu, "krekkk" ranting kayu yang di injak nya berbunyi. Lalu Errol menoleh kebelakang dan menyiapkan sihir untuk jaga jaga barangkali itu orang yang tidak menyukainya, dan berniat membunuhnya. Namun dugaan Errol salah, dia melihat seorang gadis yang mimiliki umur yang sama seperti nya. "Sedang apa kamu? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Errol dengan tanpa ekspresi. Gadis itu sedikit ketakutan karena dia melakukan hal yang tidak sopan, yaitu mengintip seseorang yang sedang berlatih.

"maafkan aku tuan aku tidak bermaksud begitu, Aku hanya kebetulan lewat disini, aku sebenarnya ingin pergi ke sungai yang dekat dengan air terjun untuk mencari ikan. Air terjun yang ia maksud sebenarnya adalah tempat yang sering dikunjungi Errol. Errol yang melihat gadis itu sedikit ketakutan. Errol merasa bahwa dia takut kepada tangan kanannya. Kemudian Errol bertanya pada gadis itu "apakah kamu takut dengan tanganku" Errol berkata sambil tidak menunjukkan ekspresi sedikit pun. "Tidak tuan, aku sebenarnya takut jika kamu tidak memaafkan tindakanku yang mengamatimu saat sedang berlatih, justru aku merasa bahwa tangan kananmu terlihat keren", jawab gadis itu dengan polos.

Errol sedikit kaget dengan jawaban gadis itu, dia tampak tidak berbohong saat mengatakan itu. "maaf tuan sebelumnya aku lupa memperkenalkan diri, namaku adalah Fiora". Gadis itu berkata. "namaku adalah Errol" jawab Errol yang merasa aneh dengan gadis ini. "bolehkah aku memanggil tuan dengan nama Errol?" tanya Fiora, Errol hanya menjawab dengan satu kata "terserah".

Lalu Errol berniat untuk pergi dan meninggalkan Fiora di hutan. "Tuan Errol bisakah kamu mengajarkan beberapa sihir kepadaku?" tanya Fiora. Errol sangat kaget dengan Fiora, karena selama ini anak seusianya sangat takut kepadanya justru gadis ini terlihat tidak takut dengan tangan kanannya, dan dia juga meminta Errol untuk mengajarkan sihir kepadanya. "aku tidak bisa, carilah guru lain". Lalu Errol berlari dengan sangat cepat, tubuhnya terasa seperti kapas sangat ringan untuk bergerak. Gadis itu semakin mengagumi Errol, namun Errol merasa bahwa dia tidak membutuhkan teman bahkan murid.

---

Fiora adalah seorang gadis yang sangat cantik dia yatim piatu orang tuanya. Ibunya meninggal karena penyakit aneh pada 7 tahun yang lalu, sementara ayahnya meninggal pada 4 tahun yang lalu akibat ulah mafia, dia ditusuk hingga mati.

***

Fiora mulai mencari tahu siapakah sosok Errol dan dimana dia tinggal. Keesokan harinya Fiora mendapat petunjuk tentang Errol dia mengetahui nya dari warga kota warga kota La Forte sangat membenci Errol hanya karena tangannya yang aneh. Fiora merasa kasihan terhadap Errol, "aku harus menemuinya" batin Fiora.

Bab berikutnya