webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
369 Chs

-86- Rehna Ditangkap

Hati Ghirel berdenyut mendengarnya. Aura kemarahan sekarang meliputi Ghirel, membuatnya tak sadar sudah mematahkan pensil yang baru saja ia pungut dari kolong meja. Dia marah, entah kepada siapa. Menyadari gadisnya yang mulai menahan amarahnya, Afka segera menarik Ghirel ke dalam dekapannya. Dia meminta maaf berkali-kali sambil mengecup pucuk kepala Ghirel.

"Afka..." akhirnya Ghirel buka suara setelah beberapa saat terdiam dengan pikiran yang berkecamuk. Dia sudah memutuskan, keputusan sulit yang akhirnya berhasil ia ambil.

"Dalem sayang?" Balas Afka dengan suaranya yang ringan dan halus. Siapapun bisa terlena hanya dengan mendengarnya.

"Kamu bilang, kamu akan lebih sakit saat melihatku menangis?" Tanya Ghirel.

Afka mengangguk lalu mencuri satu kecupan pada rambut Ghirel yang berbau khas vanila. Kesukaan Afka sejak lama.

"Pastikan Tante Rehna mendapat hukuman mati." Kata Ghirel.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com